Hotel Samala Didenda Rp50 Juta Dan Ballroom Disegel 3 Hari

Pemerintah Provinsi DKI bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang meremehkan aturan terkait protkol kesehatan pencegahan Covid-19 di ibukota.


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersiap membeli alat GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan tracing dengan cara mudah dan cepat.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku telah meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan pemesanan alat tersebut untuk Jawa Tengah.

"Kita sudah minta Dinas Kesehatan untuk pesan, sudah ada price list-nya dari UGM. Kami akan pakai itu agar surveilans bisa melakukan tracing dengan cepat. Itu waktunya kan tidak lama, cukup tiga menit sudah ada hasilnya dengan cara sangat gampang," kata Ganjar, Senin (28/12).

Ganjar menerangkan, alat GeNose memang sudah dinanti realisasinya. Dia menilai, alat tersebut adalah karya anak bangsa yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan.

Menurut Ganjar, alat tersebut nantinya bisa ditempatkan di beberapa lokasi seperti rumah sakit dan tempat keramaian. Bisa juga ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang juga menjadi surveilans.

"Harganya murah, jadi artinya kabupaten/kota bahkan masyarakat bisa beli. Kalau setiap puskesmas memiliki alat ini satu saja maka bisa menjadi alat yang cukup bagus untuk melakukan tracing atau surveilans di level puskesmas," katanya.

Untuk diketahui, GeNose C19 karya para ahli di UGM telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 lalu. Sebelumnya alat ini telah menjalani pengujian di beberapa rumah sakit di Indonesia.

GeNose C19 disebut mampu melakukan pemeriksaan sekitar 120 kali perhari dengan estimasi tiap pemeriksaan sekitar 3 menit dan efektivitas kerja alat selama 6 jam. Rencananya alat GeNose C19 akan diproduksi massal pada Januari 2021.