IDI Sukoharjo Minta Tak Dikaitkan dengan Status Dokter Tersangka Teroris

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo, dr Arif Budi Satria, mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa dr Sunardi yamg tewas ditembak dalam penyergapan oleh Densus 88.


Pihaknya sangat terkejut membaca berbagai pemberitaan tentang kejadian yang melatari tewasnya salah satu anggota IDI tersebut. Selama ini almarhum dikenal memiliki jiwa sosial tinggi, suka menolong masyarakat.

"IDI selalu mengedepankan humanisme dan memang sesuai dengan kode etik dan sumpah dokter fokus kami adalah kemanusiaan itu yang pertama," ujar Aris ditemui wartawan di dekat kediaman dr Sunardi, Jumat (11/3).

Arif juga menyampaikan perlu adanya penjelasan mengenai profesi dokter dengan peristiwa yang ramai diberitakan yakni dugaan keterlibatan terorisme.

"Kita tahu berita kemarin bagaimana bahwa highlight yaitu masalah dokter. Sebenarnya kasus ini kan bukan dokternya ya kan, jadi kita memisahkan masalah profesi dengan kasus itu sendiri," ucapnya.

IDI, kata Arif, akan fokus pada masalah profesi yang bersangkutan. Sedangkan masalah kasus yang menyeret nama dr Sunardi, menjadi kewenangan dari penegak hukum.

"Di samping itu, hukum pun juga ada asas praduga tak bersalah, sejauh ini kami dari IDI ya praduga tak bersalah karena kami belum memahami, belum tahu permasalahan apa itu," imbuhnya.

Arif juga menyampaikan, keterkaitan IDI dengan dugaan terorisme menjadi sebuah kontradiktif. Mengingat, selama ini IDI fokus pada kemanusiaan sementara yang ada saat ini berkaitan dengan terorisme.

"Bahwa kita bersumpah akan menjadi kemanusiaan tapi kok melakukan tindakan terorisme itu kontradiktif. Jangan sampai ada distorsi dan lain-lain," beber Arif.

Hari ini Arif melakukan kunjungan ke rumah almarhum Sunardi untuk bertemu dengan istri dan anak-anaknya merupakan bagian dari solidaritas sesama rekan sejawat di IDI.

Diketahui dari dr Arif, sebelumnya dr Sunardi adalah seorang dokter PNS di luar pulau Jawa, namun saat ini sudah tidak PNS lagi dan berpraktek sebagai dokter umum swasta.

Seperti diberitakan sebelumnya, dokter Sunardi tewas ditembak Densus 88 dalam penyergapan yang dilakukan di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Rabu (9/3) malam. Polisi melumpuhkan dr Sunardi dengan tembakan karena dinilai melawan saat akan ditangkap dan menabrakkan mobilnya ke mobil petugas.