Inggris mendesak dilakukannya gencatan senjata di zona konflik demi kelancaran vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
- Pengacara: Ada Bukti Kuat Siti Aisyah Tidak Membunuh Kim Jong Nam
- Adik Kim Jong-un Sambut Usul Presiden Korsel Soal Deklarasi Resmi Berakhirnya Perang Korea
- Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil Ditemukan di Bendungan Engelhalde Swiss
Baca Juga
Inggris mendesak dilakukannya gencatan senjata di zona konflik demi kelancaran vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab juga mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui resolusi gencatan senjata vaksinasi pada Rabu (17/2).
Cakupan vaksinasi global sangat penting untuk melawan virus corona, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Itulah sebabnya Inggris menyerukan gencatan senjata vaksinasi untuk memungkinkan vaksin Covid-19 menjangkau orang yang tinggal di zona konflik," ujar Raab, seperti dikutip Sputnik.
"Kami memiliki kewajiban moral untuk bertindak, dan kebutuhan strategis untuk bersama-sama mengalahkan virus ini," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Raab mengatakan akan menggunakan kepresidenan Inggris di Dewan Keamanan PBB pada bulan ini untuk fokus pada kampanye vaksinasi. Hal ini seiring munculnya varian baru yang berisiko lebih besar.
Perwakilan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward sendiri menegaskan bahwa akses vaksin di zona konflik harus menjadi kepentingan semua negara.
Woodward mengatakan bahwa lebih dari 160 juta orang di seluruh dunia berisiko sulit mendapat vaksinasi virus corona karena ketidakstabilan dan konflik.
Gencatan senjata vaksinasi pernah dilakukan di Afghanistan pada 2001. Ketika itu, gencatan senjata dilakukan untuk memvaksinasi 5,7 juta anak balita terhadap polio.
- Kemlu Rusia Minta AS Bebaskan Maria Butina
- Anak 6 Tahun Jadi Korban Rasisme Anti-Asia
- Presiden Rusia Tandatangani Dekrit Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk