Istri Sudarji Dadanya Sesak Penuh Tangis Sejak Tiga Hari Lalu

Yarmah (56) merasa tidak mendapatkan firasat khusus dibalik kepergian Sudarji suaminya yang tewas mengenaskan di kebun durian Dusun Sodong Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang pada Rabu (5/5/2021).


Yarmah (56) merasa tidak mendapatkan firasat khusus dibalik kepergian Sudarji suaminya yang tewas mengenaskan di kebun durian Dusun Sodong Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang pada Rabu (5/5/2021).

Sudarji diduga tewas penuh luka sayatan senjata tajam akibat berkelahi dengan Sukinto penjaga kebun durian tersebut.

Hanya saja, tiga hari lalu saat pulang kerja, Yarmah merasa tiba-tiba dadanya sesak dan ingin menangis. Seketika ia didera kesedihan mendadak yang entah apa sebabnya.

Yarmah bahkan tak kuasa menghentikan rasa sedih itu dan rasa ingin menangis yang teramat dalam semakin menjadi.

Ibu tiga anak dan satu cucu itu lantas membiarkan begitu saja air mata tanpa alasan itu mengalir sederas-derasnya.

"Dada saya tiba-tiba terasa berat dan nyesek. Tidak tahu karena apa kemarin itu. Baru paham sekarang ini, ternyata kami harus kehilangan bapaknya anak-anak," ungkap Yarmah saat ditemui wartawan dirumah duka.

Atas kematian suami yang mengenaskan ini, Yarmah mengaku pasrah.

"Tidak tahu mau berbuat apa. Anak-anak masih sedih. Saat ini belum bisa ngomong apa-apa. Saya merasa bodoh apapun saya ikut anak saya. Saya takut keliru takut salah nurut anak-anak saja," ujar Yarmah sambil menahan air mata.

Sementara Ihsan, salah satu putra almarhum tampak sangat terpukul atas kepergian mendadak sang ayah. Namun ia berusaha tabah dan yakin bahwa kematian mengenaskan yang menimpa ayahnya tetap merupakan kehendakNya.

"Sedih sekali. Sangat sakit rasanya. Tapi kami serahkan kepada yang berwajib untuk segala urusan ini. Semoga keadilan bisa terungkap," pungkas Ihsan yang mengaku hubungan dengan sang ayah seperti sahabat dekat.