OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY meluncurkan Program Jateng Gemi lan Nastiti.
- OJK Jateng dan DIY Jadikan Desa sebagai Pusat Informasi Keuangan
- Pertumbuhan Ekonomi Positif, Literasi Keuangan Meningkat
- Ini Cara OJK Cegah Pinjol Ilegal, Libatkan Kades dan Lurah Jadi Agen Literasi Keuangan
Baca Juga
Kepala OJK Regional Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa mengungkapkan, Program Jateng Gemi lan Nastiti merupakan program edukasi, pemulihan ekonomi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang terintegrasi, dilaksanakan secara masif, menjangkau masyarakat lebih luas dan melibatkan partisipasi dari seluruh stakeholder dengan maksimal.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kelanjutan kolaborasi antara OJK dengan pemerintah dan lembaga daerah, serta Industri Jasa Keuangan atas berbagai program yang sebelumnya dilakukan dan cukup efektif mendukung kebangkitan ekonomi Jawa Tengah," papar Aman Santosa, saat acara UMKM Bangkit 2022 bertajuk Mendorong Ekosistem UMKM Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pasca Pandemik, sekaligus me-launching Program Jateng Gemi lan Nastiti, Kamis (11/8).
Acara yang merupakan kolaborasi antara OJK, Pemerintah Daerah, Bank Jateng dan Tokopedia ini dihadiri Anggota Komisi XI RI Bapak Dr. H. Musthofa, S.E., M.M, Anggota Dewan Komisioner OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen yang hadir secara virtual, Friderica Widyasari Dewi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bapak Taj Yasin Maimoen, Bank Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kadin, Tokopedia, perwakilan dari Industri Jasa Keuangan baik Bank Himbara, Bank Jateng dan Pegadaian serta 150 pelaku UMKM yang hadir secara fisik dan 500 UMKM Jawa Tengah yang hadir secara online.
Aman menjelaskan, saat ini, perekonomian Jawa Tengah tercatat telah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,66% (yoy) pada Triwulan II 2022, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,44% (yoy).
Pemulihan ekonomi tersebut tentunya tidak terlepas dari peran UMKM yang memiliki porsi dominan yakni sebesar 61% terhadap PDRB. Pandemi Covid-19 memberikan efek domino yang cukup mendalam tidak hanya pada aspek sosial dan kesehatan melainkan pada aspek ekonomi dan aspek keuangan. Seiring dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah di sektor kesehatan, perekonomian maupun sektor-sektor lainnya, kondisi perekonomian sudah menunjukkan pemulihan.
Sebagai salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19, kata Aman, UMKM didorong untuk memberikan peran yang besar untuk menggerakkan perekonomian.
UMKM memiliki peranan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian Jawa Tengah mencapai 4,17 juta jumlah UMKM dari total unit usaha yang ada, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 12,51 juta penduduk di Jawa Tengah.
Namun, Berdasarkan survey yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, menunjukkan bahwa masih terdapat sebanyak 52% UMKM yang masih mengalami kendala pemasaran sebesar, 25% mengalami kendala pembiayaan, 5% mengalami kendala bahan baku, dan 18% mengalami kendala lainnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen berharap agar OJK terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Jawa Tengah untuk mendampingi UMKM dalam mengakses pembiayaan dengan mudah dan membantu UMKM dalam memanfaatkan market place sehingga dapat mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.
Menurut Yasin, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan OJK bekerja menyelenggarakan program “UMKM Bangkit!” pada tahun 2020 lalu. Program itu ditujukan mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi untuk mendorong kebangkitan UMKM di Jawa Tengah dan merupakan dukungan keberlanjutan terhadap percepatan Program Pemulihan Ekonomi Daerah.
Potensi ekonomi dan kelembagaan tersebut antara lain keberadaan Industri Jasa Keuangan sebagai pendukung pembiayaan UMKM, marketplace untuk mendukung pemasaran produk UMKM, instansi-instansi Pembina UMKM seperti Dinas Koperasi dan Dinas Perdagangan & Perindustrian, serta teknologi informasi yang bisa digunakan untuk mengoperasikan UMKM agar efisien, termasuk sistem pembayaran untuk mendukung produktivitas kerja UMKM.
Anggota Dewan Komisioner OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi menyatakan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM sehingga seluruh stakeholder perlu untuk terus berkolaborasi sehingga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, sehingga program UMKM Bangkit ini dapat disosialisasikan secara masif.
Untuk pendampingan dan pelatihan UMKM, OJK menggandeng Tokopedia.
"Sejalan dengan komitmen Tokopedia dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, kami bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku salah satu mitra strategis kami untuk turut memulihkan ekonomi nasional secara digital," kata Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia.
Sebelumnya pada Mei 2022, Tokopedia dan OJK telah meluncurkan Modul Literasi Keuangan, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
- OJK Jateng dan DIY Jadikan Desa sebagai Pusat Informasi Keuangan
- Pertumbuhan Ekonomi Positif, Literasi Keuangan Meningkat
- Ini Cara OJK Cegah Pinjol Ilegal, Libatkan Kades dan Lurah Jadi Agen Literasi Keuangan