Kabupaten Batang Masih Kekurangan Guru TK hingga SMP

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Batang Arief mengakui jumlah guru TK hingga SMP belum ideal.


Hingga saat ini, kabupaten Batang masih membutuhkan sekitar 1.000 guru untuk memenuhi kebutuhan minimum.

"Sekarang ini ada guru yang merangkap saat mengajar, tentu itu juga memberatkan," kata Arief, Kamis (25/11).

Ia menyebut jumlah minimal kebutuhan guru di Batang sekitar 6.000-an. Namun, jumlah saat ini baru mencapai 5.000-an.

Mayoritas guru di Kabupaten Batang berstatus Wiyata Bakti yang berjumlah di kisaran 2.700-an. Sisanya, guru berstatus aparatur sipil negara.

Pihak Pemkab akan menerapkan dua strategi untuk memenuhi kebutuhan guru. Pertama dengan mengajukan 810 PPPK guru pada 2022.

"Yang kedua, Kami akan mengadakan seleksi tenaga guru dan administrasi sekolah kontrak," jelasnya.

Penggajian tenaga kontrak akan menyesuaikan peraturan Bupati Batang tentang BOSDA. Harapannya masalah kekurangan guru TK hingga SMP bisa teratasi.

Dalam waktu dekat, pihak Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Batang akan melakukan pendataan kebutuhan guru. Ia akan mencari tahu pasti kebutuhan guru kelas hingga mata pelajaran per sekolah.

Terkait Hari Guru Nasional dan HUT PGRI, Bupati Batang Wihaji berharap PGRI mensupport pemerintah daerah. Para guru harus mensupport program Pemda dan sebaliknya.

"Untuk kebutuhan guru, tahun 2022 kami buka 810 PPPK guru. Saya sudah tanda tangan. Jadi siap-siap saja tahun depan," jelasnya.