Dinas Pendidikan Kota Semarang sudah mulai mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka, setelah Semarang dinyatakan masuk ke dalam PPKM Level 3.
- Hendi Minta Sanksi DO Tiga Siswi Pelaku Perundungan, Disdik Belum Mau Komentar
- Pemkot Semarang Kucurkan Rp 27 Miliar untuk Beasiswa Murid Berprestasi
- Disdik Harap Identitas Pelaku Perundungan Tidak Menyebar
Baca Juga
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan jika Pembelajaran Tatap Muka rencananya akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September pada tahun ini.
"Kita targetkan bulan ini atau paling lambat September bisa dimulai untuk Pembelajaran Tatap Muka," kata Gunawan kepada RMOLJateng, Rabu (18/8).
Gunawan menyebut jika semua sekolah sudah siap untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka meski dengan menerapkan pembatasan siswa hanya 50 persen, jam belajar hanya 4 jam saja dan siswa hanya masuk 2-3 hari dalam satu minggu.
Dari segi sarana prasaran setiap sekolah sudah memenuhi untuk melaksanan Pembelajaran Tatap Muka, terlebih ada beberapa sekolah yang sudah pernah melakukan ujicoba 1 dan 2 beberapa waktu silam.
"Harapannya sekolah negeri bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka, mulai TK, SD dan SMP. Swasta silahkan mengajukan izin karena harus ada pengecekan kesiapan," ujarnya.
Nantinya Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo akan mengeluarkan instruksi gubernur terkait penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka.
Pihaknya masih menunggu keputusan tersebut sembari melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait mulai dari Disdik, musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS), kelompok kerja kepala sekolah (K3S) dan Korsatpen.
"Sebenarnya kami sudah siap, namun kami harus koordinasi dengan Kemendikbud dan Provinsi. Yang jelas, dalam waktu dekat, besok kami kumpulkan stakeholder terkait untuk koordinasi persiapan Pembelajaran Tatap Muka," paparnya.
Gunawan menyampaikan jika saat ini vaksinasi pelajar usia 12 tahun keatas memang masih belum menyeluruh dan jumlahnya masih kecil, namun jika vaksinasi sudah menyeluruh nantinya Pembelajaran Tatap Muka bisa dilaksanakan secara merata.
Menurut data, Pemerintah Kota Semarang baru melakukan vaksinasi di lima sekolah yakni SMPN 3 Semarang, SMPN 15 Semarang, SMPN 9 Semarang, SMPN 1 Semarang dan SMPN 30 Semarang.
"Kalau satu tempat tempat 1.000 siswa dikali lima berarti baru 5.000 siswa. Sedangkan, vaksinasi guru negeri dan swasta hampir semua sudah. Persentasenya diatas 95 persen," bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, PTM dan PJJ dapat diterapkan di wilayah yang masuk PPKM level 3 termasuk di Semarang.
"Ada belajar yang tatap muka ada juga yang daring, nah bisa diatur masuk 50 persen ganjil atau genap bisa disesuaikan dengan ijin dari orang tua," ungkap Anang.
Anang juga telah meninjau kesiapan sekolah, baik tenaga pengajar dan siswa yang memang telah siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.
"Anak-anak TK, SD dan SMP ini idealnya Pembelajaran Tatap Muka sehingga kwalitas pembelajaran dijaga dan hak mereka tidak hilang. Kalau mahasiswa mungkin masih tercover jika menggunakan sistem daring," tandasnya.
- Pemkot Semarang Perbaiki Truk Sampah Butut
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang