- Jumat Agung, Umat Katolik Blora Gelar Visualisasi Jalan Salib
- Diskusi Budaya, Kunci Terbukanya Ruang Ekspresi Seniman Batang
- Lenggak-Lenggok Emansipasi, Ketika Tari Menjadi Bahasa Perjuangan Perempuan
Baca Juga
Kreatifitas dan inovasi Muhammad Ali Sodikin yang berhasil membuat kalender Bahari Nusantara dengan sejumlah kelebihan patut diacungi jempol. Penanggalan yang diciptakan warga Kelurahan Tanjungsari, Kabupaten Rembang ini menggunakan acuan lintasan bulan untuk menyusun kalender itu.
Yang mengejutkan, Muhammad Ali Sodikin mengaku menciptakan kalender unik itu, dengan membutuhkan waktu selama 7 tahun. Tak ingin karya ciptanya diklaim orang lain, ia pun langsung mendaftarkan kalendernya agar mengantongi Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di tahun 2021.
“Hak atas kekayaan intelektual (HAKI)-nya terbit tahun 2021 lalu. Untuk membuat kalender Bahari Nusantara, saya hanya belajar secara autodidak,” ujar Muhammad Ali Sodikin saat ditemui Kamis (25/04).
Kini untuk mempopulerkan kalender unik buatannya, pria berusia 49 tahun ini aktif mengenalkan kepada pihak-pihak terkait. Ia pun berharap memperluas sosialisasi ke masyarakat lebih luas.
"Tujuannya agar ada nilai lebih dari penerapan kalender Bahari Nusantara yang saya ciptakan. Saya mulai mengenalkan kalender ini kepada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengangkat karya saya ini, " kata Ali.
Selain itu, Ali juga telah mempresentasikan di hadapan Thomas Jamaludin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Ia juga mensosialisasikan di sejumlah forum diskusi ahli falak.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Wakil Bupati (Wabup) Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi karya besar Muhammad Ali Sodikin itu. Ia juga mengaku telah melihat langsung bentuk dari kalender Bahari Nusantara.
"Secara komposisi, tanggal dan bulan sama seperti kalender Masehi. Namun yang membedakan kalender Bahari Nusantara, yakni dilengkapi arah angin, kondisi cuaca dan pasang surut gelombang laut," terangnya.
Wabup Hanies menilai bahwa kalender Bahari Nusantara sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama bagi kalangan nelayan.
“Kalender ini harus dikembangkan dan kami dari Pemkab Rembang akan terus mendorong pemanfaatannya,” janji Hanies.
Hanies menambahkan, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan dapat menggunakan manfaat kalander bahari nusantara untuk diteruskan kepada para nelayan.
“Nanti bisa diskusi dengan kelompok nelayan terkait pemanfaatan kalender Bahari Nusantara ini. Setidaknya minimal bisa dipasang di setiap tempat pelelangan ikan (TPI),” tutup Hanies.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak