- Ikhtiar Pemerintah Dan Stakeholder Transportasi Demi Kelancaran Arus Mudik Di Lintas Merak – Bakauheni
- Koperasi Merah Putih: Solusi Ekonomi Rakyat Atau Proyek Politik Pemerintah?
- Travel Gelap Bukan Inovasi Namun Kebutuhan Warga
Baca Juga
Bapak-bapak veteran, menulis itu mudah dan menyenangkan. Apalagi jika yang ditulis adalah kisah sendiri. Tidak perlu takut salah, tidak perlu merasa tulisan harus sempurna. Yang penting, tuliskan dulu! Berikut beberapa tips praktis agar lebih mudah memulai:
Mulai Dari Kisah Yang Paling Berkesan
Pilih satu momen perjuangan yang paling membekas di hati. Bisa saat bertempur, perjalanan panjang ke medan tugas, atau pengalaman unik di masa perjuangan. Tulis dengan gaya bercerita seolah sedang berbicara dengan cucu atau anak-anak muda.
Tidak Harus Panjang, Yang Penting Bermakna
Satu halaman sudah cukup. Beberapa paragraf juga tidak masalah. Lebih baik tulisan pendek yang berisi daripada panjang tapi bertele-tele.
Gunakan Bahasa Sehari-hari
Tidak perlu bahasa sulit. Tulis seperti bercerita kepada sahabat. Gunakan kalimat sederhana agar mudah dipahami semua orang.
Tuliskan Apa Yang Dirasakan, Bukan Hanya Yang Terjadi
Kisah perjuangan bukan hanya soal peristiwa, tetapi juga perasaan saat mengalaminya. Ketakutan, semangat, harapan—semua itu membuat cerita lebih hidup dan menginspirasi.
Gunakan Tulisan Tangan Atau HP
Jika terbiasa menulis dengan tangan, tulis dulu di buku, lalu bisa diketik di HP oleh anak atau cucu. Jika sudah nyaman menggunakan HP, langsung ketik di WhatsApp atau catatan.
Bagikan Ke Media Sosial Atau Kirim Ke Grup
Jangan ragu membagikan tulisan ke Facebook, WhatsApp, atau grup veteran. Biarkan kisah perjuangan menyebar, menginspirasi generasi muda.
Konsisten Menulis Sedikit Demi Sedikit
Tidak perlu langsung menulis panjang setiap hari. Cukup satu paragraf sehari, lama-lama akan menjadi kumpulan kisah yang luar biasa.
Ingat! Jika Bapak Tidak Menulis, Siapa Lagi?
Bapak-bapak adalah pelaku sejarah. Jika tidak menuliskan kisah sendiri, siapa yang akan menceritakannya? Jangan sampai sejarah perjuangan hanya tinggal kenangan tanpa saksi.
Mari menulis, mari berbagi! Jika 10% saja dari 70 ribu anggota veteran aktif menulis, media sosial akan dipenuhi kisah-kisah hebat dari para pahlawan bangsa. Jangan biarkan sejarah hilang - tuliskan dan wariskan!
*) Sudadi adalah Staf Khusus DPP LVRI
- Dimenangkan Indonesia, Nonton Bareng Warga Dan Pemimpin Boyolali Pun Sukses
- Program Mudik Gratis, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Resmi Lepas Belasan Ribu Pemudik Dari Jakarta
- Gelar Safari Ramadhan, Kapolres Boyolali Ajak Masyarakat Dukuh Tempursari Jaga Kamtibmas