Kampus IAIN Salatiga Dikarantina Wilayah

Sebagai upaya pengendalian lonjakan kasus Covid-19 di Salatiga, Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga di-lockdown (karantina wilayah).


"Aktivitas kembali dibuka khusus bagi staf dengan kapasitas 25-50 persen pada hari Senin (5/7) mendatang. Sedangkan kegiatan perkuliahan tetap berlangsung secara virtual," ujar Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag kepada wartawan, Kamis (1/7).

Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy menerangkan, kebijakan lockdown yang ditempuh IAIN Salatiga dilaksanakan selama hingga Jumat (2/7). Namun, karena Sabtu dan Minggu (3-4 Juli) adalah akhir pekan aktivitas kembali dibuka khusus bagi staf pada hari Senin (5/7) mendatang.

Kebijakan itu diambil untuk meneruskan amanat dalam surat edaran yang diterbitkan Wali Kota Salatiga dan Surat Edaran Menteri Agama nomor 14 tahun 2020-2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Bagi Pegawai Kementerian Agama yang Berada di Wilayah dengan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Setelah mencermati perkembangan kasus Covid-19 di Kota Salatiga pada umumnya dan di kampus IAIN Salatiga khususnya serta dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19, kami sepakat untuk meniadakan kegiatan di lingkungan kampus selama tiga hari," paparnya.

Kepala Bagian IAIN Salatiga, Diyah Rochati, S.E., M.H. menambahkan kebijakan lockdown tersebut ditujukan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat umum.

"Kita sterilkan kampus dari semua kegiatan. Yang masih bertugas hanya tenaga kebersihan dan tenaga keamanan. Nanti kami juga akan mengadakan penyemprotan desinfektan di seluruh lingkungan kampus," tambahnya.

Langkah lockdown yang diambil diyakini tidak akan mengganggu pelayanan di IAIN Salatiga. Karena memang, selama masa lockdown, semua dosen dan tenaga kependidikan dapat melakukan kerja jarak jauh dari rumah masing-masing.

Ditambahkan dia, inovasi yang dikembangkan untuk Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani membuktikan IAIN Salatiga dapat tetap memberi pelayanan walaupun kampus di-lockdown.

Bahkan mahasiswa dapat mengakses layanan berbagai layanan, dari digital library sampai layanan legalisasi ijazah online. Sedangkan para pegawai juga masih bisa mengakses Pelayanan Terpadu E-Office.

"Presensi tetap jalan dengan menggunakan aplikasi Skuadron (Sistem Absensi Kehadiran Android Online) yang sudah kami kembangkan sejak lama," ujar Diyah.