Kasus hukum terkait dugaan bullying dan kekerasan yang dialami salah seorang mahasiswi program studi pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro (Undip), mulai diusut Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Pihak Kampus pun angkat bicara. Manager Layanan Terpadu dan Humas Universitas Diponegoro, Utami Setyowati memastikan di dalam institusi kampus tidak ada bullying dan pemerasan.
"Jelas tidak ada bullying dan juga pemerasan yang terjadi di dalam kampus," tegas Utami, dikonfirmasi, baru-baru ini.
Di dalam proses hukum kasus dokter ARL, tersangka tiga orang yang telah ditetapkan polisi, mereka menjadi tersangka atas dugaan pemerasan dan melakukan bullying terhadap korban.
Pihak kampus pun menegaskan internal kampus akan menyelidiki secara mandiri serta berkelanjutan atas dugaan adanya bullying dan pemerasan bila ditemukan terjadi di dalam kampus.
Namun, Undip mengharapkan, masyarakat tak serta merta menerima segala informasi yang belum tentu benar. Kampus Undip meminta semua pihak tenang tak terprovokasi isu-isu yang beredar dengan maksud-maksud tertentu dan tujuannya bisa saja dibuat untuk mencemarkan nama baik lembaga serta insitusi Universitas Diponegoro.
Sebagaimana pernyataan dari pihak kampus sewaktu mencuatnya kasus kematian ARL lalu, Undip menyampaikan bahwa tidak benar terjadi dugaan bullying di kampus.
"Kami sudah tegaskan tidak benar almarhumah menjadi korban perundungan, dan itu sudah dilakukan investigasi internal. Tidak ada temuan apapun" terang Utami saat itu.
Diketahui, korban mahasiswi dokter ARL meninggal dunia diduga depresi dan bunuh diri karena menjadi korban bullying.
Pihak keluarga korban merasa tak terima dan melaporkan kasus ini ke polisi. Kasus ini saat ini terus berjalan memasuki proses penyidikan.
Akan tetapi, polisi telah menetapkan tersangka, yaitu tiga orang. Antara lain, Kepala Program Studi (Kaprodi) Anestesiologi Undip berinisial TEN, seorang staff kampus, serta senior korban.
- Tersangka Kasus Dokter Aulia Belum Ditahan
- Isi Kelas Inspiratif SMA N 1 Kejobong, Kapolsek Sosialisasikan Materi Anti Bullying
- Tangis Pilu Haru Ibunda Dokter Aulia Berharap Polisi Ungkap Kebenaran