Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat 536 orang menderita demam berdarah (DB) dan 23 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, hingga minggu ke 28.
- Pengusaha Medan Ditawari Tanam Modal di Kota Semarang
- Pembangunan Kota Semarang Jadi Magnet Investor
- Pemkot Semarang Berikan Pengusaha Kemudahan Berinvestasi
Baca Juga
Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono mengaku ada peningkatan kasus DB pada akhir-akhir ini. Ia mengatakan peningkatan kasus DB di Kota Semarang lantaran saat musim kemarau masih didominasi dengan hujan yang mempengaruhj perkembangan jentik nyamuk sebagai penyebab penyakit DB ini.
“Terutama, di daerah yang masih ada genangan airnya. Padahal kan sudah masuk musim kemarau, tapi Mei-Juli ini masih turun hujan. Kemungkinan masih ada genangan dan ada jentik nyamuk DB,” kta Widoyono, Rabu (20/7).
Widoyono menyebut Kadin di tahun 2022 ini terbilang cukup tinggi dengan Incidence Rate (IR) sebesar 32,09. "Artinya, angka DB itu warning atau cukup tinggi. Angka DB, biasanya kita dibawah 25, 20 dan 10 itu rendah. Tapi IR sekarang sudah diatas 20 sehingga harus hati-hati,” ungkapnya.
Pihaknya mencatat ada beberap daerah dnegan kasus DB tertinggi yakni Kecamatan Banyumanik, Tugu dan Ngaliyan. Sementara Kelurahan dengan tingkat kasus DB tertinggi ada di Terboyo Kulon, Polaman dan Karangkidul.
Ia menyebutkan faktor lingkungan dan iklim memang menjadi penyebab utama tingginya kasus demam berdarah. Terlebih lagi jika di satu kawasan masih ada genangan air maka jentik nyamuk akan nyaman dan menetas dilokasi tersebut.
“Kemudian faktor lain adalah prilaku masyarakat, misalnya tidur siang, menggantung pakaian disembarangan, dan tidur tidak menggunakan celana panjang akan rentan gigitan nyamuk,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melakukan pola hidup sehat. Namun dua tahun pandemi rupanya membuat masyarakat sedikit kendor untuk melakukan PSN sehingga saat ini pihaknya akan terus mengkampanyekan lagi PSN.
“Harapannya agar jangan sampai ada jentik nyamuk di rumah. Jangan sampai kita lengah dan tetap waspada, seperti rutin menguras bak mandi sehingga tidak jadi sarang nyamuk, mengecek pot bunga yang ada genangan airnya, tempat makan burung dan bak cuci harus disimpang dengan baik,” tandasnya.
- Pengusaha Medan Ditawari Tanam Modal di Kota Semarang
- Pembangunan Kota Semarang Jadi Magnet Investor
- Pemkot Semarang Berikan Pengusaha Kemudahan Berinvestasi