Pembangunan Kota Semarang Jadi Magnet Investor

Pemerintah Kota Semarang optimis target perolehan investasi di Kota Semarang 2023 akan bisa lebih besar dari tahun 2019 yakni sebelum pandemi Covid-19. Menuju akhir tahun 2022 investasi di Ibukota Provinsi mencapai Rp24 Triliun.


"Sampai bulan November saja kita sudah lampaui target lebih dari 100 persen. Untuk tahun depan kita diskusi dulu dengan provinsi," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono usai gelaran acara Semarang Business Forum (Sembiz) ke 15 Tahun 2022 di Patra Hotel and Convention, Kamis (8/12).

Widoyono mengatakan, beberapa pembangunan menghadirkan investor besar di Kota Semarang. Misalnya pembangunan Superblok berisi mal, hotel dan apartemen dengan nilai investasi Rp2 triliun, pengembangan di kawasan industri di Tugu dan akan ada terminal cargo.

"Harapannya ada multiplier effect sehingga jika terjadi resesi tidak akan terlalu parah dampaknya bagi Kota Semarang," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengungkapkan, target investasi di kota ini hingga saat ini saja sudah lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Artinya, ia menilai target investasi tahun 2023 akan bisa lebih tinggi dibanding tahun 2019 atau sebelum pandemi melanda.

Ia menyebut, tahun 2019 saja target investasi bisa mencapai Rp35 Triliun, maka seharusnya tahun 2023 target tersebut bisa lebih besar atau mencapai Rp40 triliun.

"Kita akan mengajak para investor untuk datang ke Kota Semarang, saat ini di Kota Semarang juga sudah banyak kemudahan-kemudahan misalnya sudah diresmikannya Mal Pelayanan Publik (MPP) yang akan menjadi salah satu cara untuk mempermudah perizinan, akses transportasi darat, laut, udara juga memadai, hingga sarana prasarana dan infrastruktur di dalam Kota Semarang ini kan juga mulai bagus," ungkap ita, sapaan akrabnya.

Dia melanjutkan, perizinan berinvestasi juga akan semakin dipermudah karena Pemkot Semarang berencana membuat Mal Pelayanan Publik (MPP) digital dengan menggunakan metaverse.

"Saat ini tidak bisa cara konvensional saja, kami melangkah ke depan lagi untuk membuat MPP berbasis digital dengan menggunakan metaverse," ucapnya.

Disinggung terkait dengan peluang investasi yang bisa dilakukan di Kota Semarang, Ita menyebut masih banyak peluang di tahun 2023 mulai dari PSEL, reaktivasi trem yang akan bekerjasama dengan PT KAI, hingga akan adanya Simpang Lima underground di jantung Kota Semarang.

"Kami optimis tahun 2023 investasi di Kota Semarang akan lebih baik lagi meski disebut-sebut akan ada resesi," tandasnya.