Banyak cara untuk menjadi perempuan berdaya, sesuai harapan dari pencetus lahirnya emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Salah satunya menjadi bagian dari pelestari Batik Rifa'iyah, yang kemanfaatannya dirasakan langsung oleh para kaum wanita di Desa Kalipucang Wetan.
Ketua Tim Penggerak PKK Batang, Faelasufa Faiz mengapresiasi semangat para kaum wanita yang mengabdikan hidupnya untuk kelestarian Batik Rifa'iyah. Hal ini karenakan di dalam Batik Rifa'iyah erat kaitannya dengan nilai-nilai perempuan yang turut diberdayakan baik secara sosial maupun ekonomi.
“Keberadaan Batik Rifa'iyah ini menjadikan perempuan tidak hanya berada di rumah saja, tapi memberikan pilihan bagi mereka, bisa kerja informal. Terutama bagi mereka yang tidak bisa kerja kantoran,” ungkapnya, saat berkunjung ke Galeri Batik Rifa'iyah, Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Sabtu (19/4).
Faelasufa meyakini, kaum perempuan yang memiliki kesibukan dalam bekerja, tentu lebih percaya diri.
“Pekerjaan yang mereka tekuni menjadi media atau wadah sebagai aktualisasi diri, sekaligus tempat pemberdayaan perempuan,” jelasnya.
Kesetaraan antara ayah dan ibu, tentu berdampak pada putra-putrinya di rumah. “Kalau anaknya perempuan akan menginspirasi menjadi lebih mandiri dan jika anaknya laki-laki akan menjadikan anak yang lebih menghargai kaum wanita,” tandasnya.
- Pemkab Blora Gelar Seminar Hari Kartini
- BPJS Perkuat Kader Norma Ketenagakerjaan di Kabupaten Batang
- Bupati Batang Usulkan Perbaikan Infrastruktur dan Transportasi