Kasus stunting merupakan problem yang harus diatasi bersama. Pemerintah Kabupaten Karanganyar berupaya melakukan percepatan penurunan stunting.
- Layanan Vaksin Booster di Mal Tentrem Dilakukan Skrining
- Vaksin Menyenangkan, Anggota DPR-RI Gelar 1000 Vaksin Dengan Menyediakan Doorprize
- Sambut HUT ke-55, BPJS Kesehatan Cabang Semarang Gelar Aksi Donor Darah
Baca Juga
Ketua Tim Penggerak PKK Karanganyar, Siti Khomsiyah sebut sosialiasi pencegahan kasus stunting terus dilakukan. Mereka diberikan pengetahuan tentang stunting.
Sejauh ini jumlah kasus bayi yang mengalami pertumbuhan terhambat karena mengalami kekurangan gizi berada di bawah angka 10 persen.
"Kita rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga jumlah kasusnya (stunting) setiap tahun mengalami penurunan," jelasnya Senin (1/8).
Ditambahkan Siti, kasus stunting di Karanganyar banyak ditemukan di Kecamatan Mojogedang dan Jatiyoso. Salah satu sebab kasus stunting karena kondisi kesehatan bayi tidak terpantau.
Mereka enggan membawa bayinya ke Posyandu. Seharusnya mereka rutin membawa bayi ke Posyandu agar tumbuh kembang bayi bisa terpantau dengan baik dengan kartu menuju sehat (KMS).
"Banyak kasus (stunting) salah satunya karena bayi dititipkan pada nenek/kakeknya. Mungkin karena repot mereka tidak membawa ke Posyandu. Sementara orang tua bayi keluar bekerja mencari nafkah," imbuhnya.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita di 1.000 hari pertama kehidupan akibat dari kekurangan gizi. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya.
- Ratusan Napi Kelas IIB Salatiga Jalani Tes Deteksi TB-HIV AIDS
- Pemkab Blora Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Pj Bupati Batang Kesal, Baru 76 dari 248 Desa Bebas BAB Sembarangan