Ratusan Napi Kelas IIB Salatiga Jalani Tes Deteksi TB-HIV AIDS

WBP Rutan Kelas IIB Salatiga saat menjalankan pemeriksaan pemeriksaan TB HIV, Kamis (26/8). RMOL Jateng
WBP Rutan Kelas IIB Salatiga saat menjalankan pemeriksaan pemeriksaan TB HIV, Kamis (26/8). RMOL Jateng

Ratusan narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Salatiga menjalankan tes deteksi pemeriksaan TB HIV, Kamis (26/8).


Kegiatan dimaksudkan untuk mencegah serta menanggulangi TB HIV-AIDS itu, menggandeng Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga.

Kepala Rutan, Kelas IIB Salatiga Andri Lesmano mengatakan, dari 134 orang WBP hanya 131 orang menjalankan pengecekan konseling dan testing TB HIV.

"Karena tiga napi masih masih berada di polres. Kegiatan VCT dilakukan secara peridodik dan merupakan langkah awal sebagai deteksi TB-HIV kepada seluruh warga binaan Rutan Salatiga," kata Andri Lesmano.

Konseling dan testing sendiri sebagai langkah awal deteksi TB HIV kepada warga binaan.

Dia menjelaskan, kegiatan semacam ini merupakan salah satu hal penting guna mengetahui kesehatan warga binaan.

Andri berharap, jika ditemukan tidak dikucilkan karena mereka bagian dari masyarakat yang sedang menjalani masa pidana di Rutan Salatiga.

"Selain itu kami juga rutin melakukan sosialisasi dan penerapan pola hidup sehat kepada warga binaan kami," paparnya.

Kepala Balkesmas, Ambarawa Desi Frihandini, yang menangani tujuh kota/ kabupaten mengatakan kegiatan ini merupakan langkah pengecekan TB HIV kepada warga binaan bekerjasama dengan jajaran Kementerian Hukum dan HAM.

"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara kontinyu sehingga nantinya kami juga dapat mengetahui apakah di Rutan Salatiga ini ada warga binaan yang terpapar TB HIV," tandas Desi Frihandini.

Sebagai agenda berikutnya, pihaknya menyiapkan langkah apa saja yang menjadi acuan dan pemeriksaan lanjutan.

Tim Konseling dan Testing TB HIV Puskesmas Sidorejo dr Andreas menambahkan, kegiatan sebagai awal penjaringan apabila ada warga binaan yang terjangkit virus HIV.

"Apabila ada warga binaan yang dinyatakan hasilnya reaktif/positif maka akan dilaksanakan adanya pendampingan petugas pendamping dari tim konseling bekerjasama dengan pihak rutan serta akses pemberian obat secara berkala," pungkasnya.