Semarang - Bagi masyarakat, jika sampai ada kenaikan tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang, tentu akan menjadi masalah. Selama ini, BRT Trans Semarang banyak diandalkan masyarakat untuk transportasi harian.
- HPN 2025: PWI Rembang Gelar Baksos Dan Pendidikan Jurnalistik Di Sekolah Pinggiran
- Etik Suryani Bupati Sukoharjo Lantik Pengurus HIPMI Sukoharjo
- Rawan Kecelakaan Lalu Lintas, Jalur Rusak Semarang dan Mranggen Diperbaiki
Baca Juga
Kabar buruknya, awal 2025 ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang membuat wacana bakal menaikkan tarif menggunakan transportasi umum BRT demi meningkatkan pelayanan.
Operasional BRT selama ini sering dianggap masyarakat kurang dan belum optimal, akan tetapi kenaikan tarif tiba-tiba itu dikhawatirkan justru semakin memunculkan pandangan buruk baru terhadap pelayanan BRT.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menjelaskan pihaknya merencanakan kenaikan tarif, karena operasional dan rencana dalam meningkatkan kualitas layanan butuh biaya besar.
"Langkah diambil ini sebenarnya sudah kami perhitungkan dampaknya terhadap masyarakat pengguna layanan. Namun begitu, tidak ada pilihan selain menaikkan tarif pelayanan di tahun ini agar dapat menutup biaya operasional," jelas Haris, Kamis (16/01).
BLU Trans Semarang menegaskan rencana kenaikan dipersiapkan oleh manajemen pengelola BRT Trans Semarang didasarkan pada kajian menyeluruh khususnya dampak pelayanan pasca tarif resmi naik.
Pihak BRT Trans Semarang juga tak ingin jika setelah tarif naik nanti justru berpengaruh memberikan dampak terutama turunnya kepercayaan dan minat pelanggan warga Kota Semarang pengguna layanan BRT.
"Tentu kami tak ingin itu terjadi, meski tarif disepakati naik kami akan jawab dengan peningkatan pelayanan jauh lebih baik. Maka, sejak persiapan sebelumnya, kita lihat seberapa besar kira-kira pengaruhnya nanti terhadap pengguna operasional BRT Trans Semarang," jelas Haris.
Sampai awal 2025 ini, BLU Trans Semarang selaku pihak operator BRT Trans Semarang mencatat jumlah armada total ada sebanyak 305 unit. Usia rata-rata armada BRT Trans Semarang 8 tahun ke atas, yang dinilai butuh peremajaan demi meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Rencana peremajaan itu pun tengah dikaji bersama DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyusul bersamaan kenaikan tarif jadi disetujui dan resmi berlaku.
- Gas LPG Langka Di Jateng, DPRD Bahas Bersama Pertamina Jamin Tak Ada Lagi Kendala
- Nasib Ratusan Guru Honorer Rembang Masa Kerja Di Bawah Dua Tahun Belum Jelas
- Musrenbang 2025, DPRD Jateng Ingatkan Arah Pembangunan Daerah Mesti Berpedoman Aspirasi Masyarakat