Keluarga Mahasiswa IAIN Salatiga yang Meninggal Usai Mapala Menolak Autopsi  

Keluarga mahasiswa IAIN Salatiga bernama Asif Ahany (19) dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti kegiatan mahasiswa pecinta alam atau Mapala di Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang menolak korban dilakukan otopsi. 


Bahkan, pihak keluarga diwakili ayah korban Faizin warga Dusun Gamolan RT.010 RW.03 Kelurahan Segiri, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang sudah menerima meninggalnya Almarhumah.

Hal ini disampaikan Kaporles Salatiga AKBP Indra Mardiana melalui Kasi Humas AKP Slamet Hari Trianto kepada RMOLJateng, Jumat (14/1). 

AKP Slamet Hari Trianto mengatakan, setelah mengetahui kejadian menimpa putrinya tersebut Faizin telah membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Penolakan dilakukan Autopsi. 

"Surat Pernyataan Penolakan dilakukan autopsi terhadap korban diketahui oleh Ketua RT, Kepala Dusun serta Kepala Desa di Dusun Gamolan RT.010 RW.03, Kelurahan Segiri, Kecamata Pabelan, Kabupaten Semarang," tandas Hari. 

Sementara, pihak Kampus IAIN Salatiga diwakili Humas Zidnie saag dikonfirmasi wartawan menyebutkan belum dapat memberikan keterangan kepada kepada awak media karena pimpinan (Rektor IAIN Salatiga) tidak berada di Salatiga. 

"Sore mba, maaf mba, aku belum mendapatkan pressrilis tentang kejadian itu karena posisi pimpinan sedang di luar mba," ujar Zidnie melalui pesan singkat WhatsApp. 

Zidnie juga menyebutkan, saat ini pihaknya tetap menunggu dari pimpinan.

"Secepatnya akan di buatkan pressrilis mba, maaf nggih," pungkasnya. 

Sebelumnya, mahasiswa IAIN Salatiga bernama Asif Ahany (19) yang dinyatakan meninggal dunia usai mengikuti kegiatan mahasiswa pecinta alam atau Mapala di Gunung Telomoyo, Kabupaten Semarang bersama rombongan Mapala IAIN Salatiga sebanyak 19 orang telah selesai dari kegiatan Mapala di Gunung Telomoyo Kab Semarang mulai tanggal 7-12 Jan 2021. 

Pada tanggal 13 Jan 2021 rombongan sudah sampai di basecamp yg beralamat di Kalibening. 

Sampai di basecamp, korban tidak mau makan. Sampai akhirnya tanggal 13 Januari malam, korban dibuatkan bubur oleh rekan-rekannya tapi muntah dan akhirnya di bawa ke RS DKT Salatiga, dan korban dinyatakan MD di RS DKT Salatiga.