Kemana AHY Merapat, Jokowi atau Prabowo?

Salah satu poin penting yang bergulir dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center, Bogor,  adalah upaya meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat dalam empat bulan ke depan di bawah Komando Tugas Bersama (Kogasma) pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Diyakini para petinggi partai berlambang mercy merah putih itu, dengan sosok ikon baru AHY, upaya memacu tingkat elektabilitas itu menjadi lebih ringan.

"AHY memang menjadi magnet baru Partai Demokrat setelah SBY, itu fakta yang tak terbantahkan. Hampir pada setiap survei nama AHY selalu muncul dan tingkat popularitas serta elektabitasnya pun terus mendekati Jokowi dan Prabowo," ujar Sekretaris Departemen Dalam Negeri DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid di sela-sela Rapimnas Partai Demokrat seperti dikutip Kantor Berita Politik

Karenanya, Rasyid meyakini dalam empat bulan ke depan ini peningkatan elektabilitas partainya akan berbanding lurus dengan trend terus naiknya elektabilitas AHY.

Terkait spekulasi politik yang berkembang adanya tarik menarik, apakah AHY menjadi pendamping Joko Widodo atau berpasangan dengan Prabowo Subianto, Rasyid menggambarkan sekarang ini posisi putra sulung SBY tersebut ibarat kembang desa yang lagi diincar banyak pemuda. Sehingga dinilainya wajar kalau tarik menarik itu muncul.

"Fokus kami sekarang bukan mau merapat ke Pak Jokowi atau ke Pak Prabowo, tapi empat bulan ke depan ini fokus memacu elektabilitasnya. Nanti kami lihat hasilnya, bisa jadi malah tidak kedua-duanya karena masih terbuka peluang membentuk poros baru juga atau poros ketiga," ujarnya optimis.

Spekulasi politik yang menyatakan partai besutan SBY ini akan merapat ke Jokowi semakin menguat. Apalagi setelah salah seorang Ketua DPP PDIP menyebut AHY sebagai salah satu nama yang sedang ditimang-timang untuk mendampingi  Jokowi.

Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun menyebutkan ada sekitar 20 nama bakal calon wakil presiden yang diprediksi mendampingi Jokowi di PILPRES 2019 yang juga telah beredar di publik, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mantan Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo hingga AHY.

"Saya kira semua mungkin, politik itu kan bicara kemungkinan. Ada Gatot, AHY juga bisa masuk nama-nama itu. Bisa Mahfud MD, Moeldoko, Tito Karnavian, Budi Gunawan. Itu kan tokoh-tokoh yang disebutkan sekarang," ujarnya.