Kementerian Luar Negeri telah meminta KJRI Davao, Filipina
memberikan informasi adanya warga negara Indonesia terkait ledakan bom
di Basilan.
- Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Melebihi Prediksi
- Rekonstruksi Notre-Dame de Paris Segera Dimulai Usai Dua Tahun Kebakaran
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik
Baca Juga
"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku dalam bom Basilan. Sejauh ini otoritas setempat belum mengindikasikan adanya WNI sebagai korban maupun pelaku," jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Muhammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/7).
Melansir Manila Buletin, terdapat satu WNI tewas dalam serangan bom mobil tersebut. Diduga serangan itu merupakan ulah organisasi Negara Islam (ISIS).
Ledakan terjadi sekitar pukul 05.45 waktu lokal yang
berlokasi tidak jauh dari pos keamanan militer di Lamitan, Basilan,
Filipina Selatan, Selasa (31/7). Ledakan menewaskan 10 orang dan
menyebabkan lima lainnya terluka.
- Semarang Dinilai Berhasil Hadapi Pandemi Dengan Sistem Kota Cerdas
- Selandia Baru Wajibkan Vaksin Covid-19 Bagi Petugas Kesehatan dan Guru
- Abaikan Prokes, Pelajar Nongkrong di Stadion Dibubarkan Polisi