Kementerian Luar Negeri telah meminta KJRI Davao, Filipina memberikan informasi adanya warga negara Indonesia terkait ledakan bom di Basilan.
- AS Sumbangkan 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Lewat COVAX
- Google Kunci Sejumlah Email Milik Pemerintah Afghanistan
- Paus Fransiskus Menilai Kekerasan terhadap Perempuan Sama dengan Menghina Tuhan
Baca Juga
"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku dalam bom Basilan. Sejauh ini otoritas setempat belum mengindikasikan adanya WNI sebagai korban maupun pelaku," jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Muhammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/7).
Melansir Manila Buletin, terdapat satu WNI tewas dalam serangan bom mobil tersebut. Diduga serangan itu merupakan ulah organisasi Negara Islam (ISIS).
Ledakan terjadi sekitar pukul 05.45 waktu lokal yang berlokasi tidak jauh dari pos keamanan militer di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan, Selasa (31/7). Ledakan menewaskan 10 orang dan menyebabkan lima lainnya terluka.
- Semarang Dinilai Berhasil Hadapi Pandemi Dengan Sistem Kota Cerdas
- Selandia Baru Wajibkan Vaksin Covid-19 Bagi Petugas Kesehatan dan Guru
- Abaikan Prokes, Pelajar Nongkrong di Stadion Dibubarkan Polisi