Kementerian Sosial berencana membangun rumah susun (rusun) bagi masyarakat kurang mampu. Rumah susun tersebut juga ditujukan bagi warga penyandang disabitas. Mereka akan menempati lantai I.
- Mensos Risma Kunjungi Korban Longsor di Tandang Kota Semarang
- Salurkan Bantuan, Mensos Risma Semangati Anak-anak Korban Covid-19
- Banyak Bansos Belum Tersalurkan, Mensos Risma Cek Data di Daerah
Baca Juga
Hal itu disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat meresmikan Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi (Atensi) Balai Besar Soeharso, Senin (30/8). Rencananya rusunawa tersebut akan dibangun dibangun di belakang Balai Besar Soeharso.
"Saya akan bangun rusun 100 unit bagi masyarakat kurung mampu tahun depan. Nantinya lantai satunya khusus untuk disabilitas," ungkap Risma.
Untuk biaya sewa rusun, kata Risma, dikenakan tarif Rp 10 ribu per bulan bagi penyewa. Nantinya bagi penyandang disabilitas bisa berwirausaha, ada urban farming, ternak ayam petelur dan lele.
Selain Kota Solo, Kemensos juga membangun rusun di Medan, Palembang, Padang, dan Makassar.
Alasan memilih kota Solo untuk proyek rusun, salah satunya karena karena Kementerian Sosial memiliki lahan di kota ini.
"Kan aku (Kemensos) punyanya lahan di Solo, masalahnya itu," lanjutnya.
Sementara itu, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pembangunan rumah susun Kemensos, dimulai tahun depan. Sementara untuk anggaran pembangunan rusun berasal dari Kementerian Sosial.
"Pembangunan rusun ini bersamaan dengan pembangunan Rusunawa di kawasan Semanggi. Nanti saya koordinasi lagi dengan Bu Menteri. Nanti akan dilakukan pada tahun depan," pungkasnya.
- Mensos Risma Kunjungi Korban Longsor di Tandang Kota Semarang
- Salurkan Bantuan, Mensos Risma Semangati Anak-anak Korban Covid-19
- Banyak Bansos Belum Tersalurkan, Mensos Risma Cek Data di Daerah