Salurkan Bantuan, Mensos Risma Semangati Anak-anak Korban Covid-19

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) mulai menyalurkan bantuan kepada anak-anak yang ditinggal mati orangtuanya karena terpapar Covid-19.


Pada tahap pertama, bantuan disalurkan langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini bersama Komisi VIII DPR RI di  GOR Sasana Krida Bahurekso Kendal, Kamis (23/9).

Sebanyak Rp 304,9 juta disalurkan untuk 937 anak yatim, piatu, dan yatim piatu dari Kendal, Batang, Pekalongan, Sleman, Demak dan beberapa daerah sekitar untuk menunjang biaya pendidikan.

Setiap anak mendapatkan Rp 200.000 yang sudah sekolah, dan Rp 300.000 yang belum sekolah diberikan melalui rekening tabungan.

Selain itu, beberapa jenis bantuan juga disalurkan seperti bantuan aksesabilitas, kebutuhan dasar, kewirausahaan, dan bantuan pelatihan untuk 1.419 orang senilai Rp 981,148 juta.

Mensos Risma juga memberikan motivasi kepada anak-anak yang hadir agar tetap semangat untuk menatap kehidupan yang cerah ke depan.

“Motivasi untuk mereka karena masa depan mereka masih panjang, agar mereka tidak putus asa dengan kondisi yang mereka alami,” ujar Risma.

Risma meminta anak-anak untuk semangat, tetap kuat, dan terus menuntaskan pendidikan untuk bekal kehidupan di masa depan.

Mensos menjelaskan kemensos baru menerima 28 ribu data anak yang ditinggal mati orang tuanya karena terpapar covid 19.

Data tersebut akan terus bertambah ketika pemerintah daerah sudah memberikan data menyeluruh.

"Kalau data anak yatim, untuk sementara ini kita baru terima sekitar 28 ribu. Anak yatim memang kita berikan untuk ke depan. Ini bantuan yang memang sudah kita asesmen, termasuk yang graduasi berkala," ungkapnya.

Melalui bantuan yang diberikan pemerintah, ia berharap bisa dimanfaatkan betul untuk bekal pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Setidaknya bantuan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk bekal Pendidikan ke jenjang yang tinggi,” tambahnya.

Rismaharini juga terlihat menggenggam erat tangan Lutfi Afrilianto, anak yatim asal Kendal.

Kepada Lutfi, Mensos memberikan semangat agar terus belajar sampai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. 

"Bapak saya meningal Juli 2021. Tinggal saya, ibu saya, dan adik saya. Saya diminta terus belajar dan menjaga ibu serta adik saya. Selama ini, kami hanya mengandalkan sisa uang peninggalan bapak," ungkap Lutfi.

Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan, pemerintah menghentikan bantuan sosial tunai (BST) covid 19 untuk masyarakat.

Kata dia, BST dihentikan karena pada awalnya dibentuk untuk masyarakat selama terdampak PPKM dan pandemi Covid-19.

BST dihentikan karena masyarakat sudah dibolehkan kembali beraktifitas mencari nafkah meski harus dengan protokol kesehatan. 

"BST diberikan kalau ada pandemi, maka munculnya 2020. Kalau kondisi normal, orang sudah jualan, maka gak diberikan lagi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan Pemkab Kendal akan terus mendata siapa saja yang harus mendapatkan bantuan sosial.

Termasuk anak-anak yang ditinggal mati orangtuanya karena terpapar Covid-19.

Dico berkomitmen, jangan sampai ada warga Kendal yang berhak mendapatkan bantuan namun terlewatkan.

Bagi warga yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat, akan disuplai oleh pemerintah daerah sesuai kategori kelayakan

"Kita sudah bertahap berikan bantuan. Kemarin ada bantuan dari Baznas propinsi Jateng, Baznas Kendal dan dari Kemensos hari ini. Dari situ kita akan terus mendata dan berharap bantuan tersebut nantinya tepat sasaran. Untuk bantuan anak yatim adalah bantuan spesifik untuk pendidikan dan kesehatan, bukan bantuan sembako. Untuk jangka panjang, bukan sekali diterima, langsung sudah habis,” pungkasnya.