Atasi Kemacetan di Kalibanteng, Dishub Kota Semarang Lakukan Beberapa Skenario Lalu Lintas

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang melakukan beberapa skenario lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas akibat traffic light yang terlalu lama di simpang tujuh Kalibanteng.


Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengatakan terlalu lamanya traffic light di Kalibanteng memang mengakibatkan kemacetan panjang terutama pada jam-jam sibuk.

Pihaknya melakukan evalusi di simpang-simpang tersebut sekaligus sebagai bentuk tindak lanjut dari keluhan masyarakat.

“Kami menindaklanjuti keluhan masyarakat di simpang-simpang Kalibanteng terutama dari arah Jakarta karena antrian kendaraan yang terlalu panjang,” kata Danang saat melakukn evaluasi dengan tim di simpang Kalibanteng, Senin (14/8).

Akibat dari lamanya traffic light tersebut juga berimbas pada laju kendaraan dari arah ronggowarsito dan ruas jalan lainnya.

Namun memang antrian yang paling panjang adalah dari arah Jakarta menuju kota dan pelabuhan.

Danang mengaku jika saat ini pihaknya tengah menghitung ulang lama traffic light dan melakukan beberapa skenario lalu lintas untuk membantu memperlancar arus kendaraan diruas jalan dari arah Jakarta menuju kota dan pelabuhan.

“Sebenarnya ada harapan di simpang Hanoman atau dari arah Krapyak kita akan buka kembali agar kendaraan bisa keluar ke arah jalan tol. Harapannya antrian disini bisa sedikit dikurangi,” bebernya.

Selain itu, Danang mengatakan jika pihaknya juga akan melakukan skenario lalu lintas pada jam-jam padat yakni pada jam berangkat dan pulang sekolah maupun kerja.

Pihaknya akan membatasi kendaraan berat yang akan masuk ke arah kota yakni dari arah Mangkang menuju kota Semarang.

“Kita akan larang kendaraan berat dengan tonase tertentu pada jam-jam sibuk yakni pagi jam 06.00-08.00 lalu sore jam 16.00-18.00. Tapi nanti pastinya akan berkembang dan kita evaluasi lagi dengan yang ada di lapangan,” ucapnya.

Danang mengatakan ada tujuh fase traffic light yang ada di seputaran Kalibanteng. Pihaknya mengaku akan fokus pada traffic light dari arah Jakarta yang saat ini durasinya sekitar 150 detik.

Hal ini yang membuat antrian kendaraan bisa mencapai simpang Hanoman, sehingga durasi traffic light akan dikurangi.

“Antrian panjang kalau bisa kita kurangi kan kalau biasanya pengendara bisa kena antrian sampai tiga kali jadi bisa berkurang. Lama durasi traffic light pagi, siang, malam itu beda,” bebernya.

Pada jam-jam padat pihaknya juga membantu kelancaran arus lalu lintas agar volume kendaraan tidak terlalu tinggi. Ia berharap dengan adanya rekayasa atau skenario yang dibuat maka waktu tunggu traffic light tidak terlalu lama terutama pada ruas jalan dengan volume kendaraan yang paling banyak.

“Kalau kita hanya prioritas satu ruas maka yang lainnya jadi panjang karena disini banyak ruas,” pungkasnya.