Kendala Teknis PMI Solo Batal Kirim Bantuan Darah Untuk Korban Ledakan di Lebanon

Upaya PMI kota Solo untuk membantu dengan mengirimkan  darah untuk korban ledakan di Beirut, Lebanon terpaksa harus ditunda.


Terkendala hal teknis terpaksa kantong darah yang siap dikirim ke Jakarta terpaksa dipending dan kembali ke Solo.  

Sekretaris dan Chief Executive Officer (CEO) PMI Kota Surakarta, Sumartono Hadinoto sebut, saat itu kantong darah tersebut dalam proses pengiriman melalui jalur darat.

Semula pengiriman darah ke PMI Pusat akan menggunakan kargo pesawat terbang. Namun setelah berkoordinasi dengan PMI Jakarta memberikan informasi kantung darah tidak boleh dikirim dengan dryice.  

"Tidak tau kenapa, apakah

permasalahan dingin atau suhunya mungkin kurang pas," jelasnya kepada RMOLJateng, Senin (10/8).

Sehingga pihaknya mengambil keputusan pengiriman melalui jalur darat. Mobil sudah siap berangkat namun mendadak ada informasi dari PMI Pusat pengiriman ditunda sementara waktu.

"Padahal mobil sudah berangkat dan sampai tol Boyolali, terpaksa  kami pulang kembali," imbuhnya.

Rencana awal PMI pusat akan mengirimkan 500-1000 kantung darah bagi warga Beirut Libanon. PMI Solo siap berkontribusi dengan mengirimkan 130 kantong plasma dan 50 kantong sel darah merah.

"Karena untuk luka bakar butuh banyak transfusi darah. Jadi kami kirim sesuai (jenis) kebutuhan darahnya," pungkas Sumartono.