Untuk mengatasi kekeringan yang melanda, Pemerintah Desa Tawangrejo Kecamatan Tunjungan Blora mencari titik air dengan mengebor sumur di tengah area persawahan.
- CLA Group Bantu Dua Angkringan kepada Masjid UNNES
- Distan Grobogan, Sarankan Tanam Kacang Hijau di Lahan Kekeringan
- Keliling Pasar Wage, Sudaryono Tawarkan Solusi Dari Curhatan Pedagang
Baca Juga
Rencananya, air yang akan ditampung di tandon program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) guna membantu sekitar 80 kepala keluarga di desa tersebut.
Selama pamsimas belum beroperasi warga terpaksa mengambil air bersih di dukuh tetangga yang tidak jauh dari Desa Tawangrejo.
Kades Tawangrejo, Parjana mengatakan hampir setiap kepala keluarga memiliki sumur pribadi, namun kondisi sumur hampir mengering.
"Hasil survei titik sumber air berada ditengah persawahan aset desa tepatnya di area persawahan milik perangkat desa Tawangrejo, guna kepentingan bersama kita lakukan pengeboran," ujarnya.
Dia berharap, sumur yang dibor ini, mampu mencukupi kebutuhan warga, sehingga kendala krisis air yang selalu melanda tiap kemarau teratasi.
Dari data BMKG dari 16 kecamatan di Blora sebanyak 14 kecamatan dilanda kekeringan. Total ada 188 desa di Blora mengalami kesulitan air.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora Sri Widjanarsih, mengungkapkan dari 16 wilayah kecamatan di Kabupaten Blora, awalnya sebanyak 125 desa dari 14 Kecamatan mengalami kekeringan musim kemarau 2023.
"Kini menjadi 188 desa dan berharap mendapatkan bantuan air bersih," jelasnya.
- Cuaca Buruk Sebabkan Longsor dan Banjir di Kebumen
- TMMD Sengkuyung Tahap II Sasar Infrastruktur dan Non Infrastruktur
- Pedagang Johar Keluhkan Sepi Pembeli Semenjak Pindah ke Pasar Johar Baru