Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II yang dilaksanakan Kodim 0733 Kota Semarang bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang secara resmi dibuka di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik pada Rabu (12/7).
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
- Harga Beras Merangkak Naik, Wali Kota Semarang Minta 'Garang Asem' Digencarkan
- Sidak Reservoir PDAM, Wali Kota Semarang Sebut Persediaan Air Cukup Sampai Desember
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan TMMD tahap II ini tidak hanya menyasar infrastruktur saja melainkan juga menyasar non infrastruktur sesuai dengan program pemerintah pusat. Non infrastruktur ini meliputi pemberdayaan masyarakat.
Ia menyebut ada banyak program nasional yang harus diimplementasikan oleh pemerintah daerah seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan penanganan stunting. Meski demikian, pada TMMD tahap I juga telah melaksanakan program tersebut.
"Masalah harga barang-barang pokok, pengendalian inflasi, ketahanan pangan. TMMD juga ada pendampingan urban farming. Pengentasan kemisikinan, ada pelatihan masyarakat agar mandiri dan mampu melakukan kegiatan usaha," kata Ita, sapaan akrabnya, usai pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II, di Lapangan Merbau.
Ita menyampaikan jika Pemkot tidak bisa melakukan upaya-upaya tersebut sendiri. Pemkot harus berkolaborasi dan bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Kota Semarang.
"Bagaimana melakukan pendampingan masyarakat, kami berkolaborasi dan sinergi," tuturnya.
Sementara itu, Dandim 0733/Kota Semarang, Letkol Inf Rahmad Saerodin menyampaikan, pada TMMD kali ini juga tetap melaksanakan pembangunan infrastruktur seperti betonisasi sepanjang 433 meter, pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) 15 unit, dan pembangunan tandon air di Jabungan.
"Hari ini program dimulai. Pada 10 Agustus mendatang selesai. Target satu bulan fisik dan nonfisik selesai," kata Saerodin.
Terkait dengan kegiatan nonfisik, lanjutnya, akan dilakukan sinergi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Semarang.
"Banyak kegiatan nonfisik yang kami lakukan dengan OPD. Hampir semua OPD terlibat dalam TMMD," tuturnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki mengatakan, DP3A menjadi koordinator dalam pelaksanaan TMMD. Ada sejumlah kegiatan nonfisik yang dilakukan setiap instansi. Di DP3A, ada sosialisasi pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak.
"DP3A koordinator fisik maupun nonfisik. Nanti setiap instansi ngisi. Ada GOW, PKK, dan lainnya," jelas Ulfi.
- Walikota Semarang Serukan Makna Kemerdekaan Lewat Pembangunan Berkelanjutan
- Nyalon Walikota Lewat PSI, BEP Dapat Perintah Langsung dari Kaesang Pangarep
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun