Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kenaikan harga beras di pasaran. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta masyarakat untuk menggalakkan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garang Asem) ditengah tingginya harga beras.
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
- Sidak Reservoir PDAM, Wali Kota Semarang Sebut Persediaan Air Cukup Sampai Desember
- Wali Kota Semarang Ingin Balaikota Jadi Kantor Green Building
Baca Juga
"Makanya, kami minta, ayo galakkan gerakan Garang Asem. Kita jangan membuang-buang beras karena sekarang ini di seluruh tempat di Indoensia harga beras sudah mulai naik," kata Ita, sapaan akrabnya, Rabu (13/9).
Selain menggerakkan Garang Asem, Ita mengaku akan menggelar operasi pasar untuk mengatasi kenaikan harga beras di pasaran sehingga masyarakat bisa mendapatkan komoditas pangan itu dengan harga terjangkau.
"Kami akan hitung semua. Saya rapatkan dengan teman teman, mana-mana saja yang diperlukan (operasi pasar)," ucapnya.
Ia mengatakan dari hasil pantauan para organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, harga eceran tertinggi untuk beras kelas medium masih di harg Rp10.900 per kilogram, sedangkan beras premium Rp12.600 per kilogram.
"Tapi memang sekarang ini sudah mulai merangkak naik," bebernya.
Guna memfasilitasi warga Kota Semarang ada program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) yang hingga saat ini masih terus berjalan secara bergantian di tiap wilyah.
"Pak Rahman ini tetap jalan terus ya, muter. Kamis (14/9) nanti di Semarang Selatan. Jadi, siapapun yang butuh langsung kami jalankan," ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk menekan harga beras di pasaran, pihaknya juga akan memberikan fasilitas distribusi untuk membantu badan usaha milik petani (BUMP) agar harga beras tetap terjaga.
"Kami membantu kepada BUMP agar harga ini (beras) bisa tidak naik dengan bantuan transportasi. Kemudian, biaya 'packaging' sehingga naiknya tidak tinggi karena sudah difasilitasi distribusi itu," terangnya.
Diakuinya, kenaikan harga beras sebagai komoditas pangan strategis tersebut memang sudah mulai merangkak naik secara menyeluruh, termasuk di Kota Semarang. Namun, lanjutnya, pantauan stok di Bulog sejauh ini mencukupi dan hingga Desember mendatang dipastikan masih bisa memenuhi sehingga tidak perlu khawatir.
"Dari informasi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, untuk (stok) Bulog masih mencukupi untuk posisi Kota Semarang," sebutnya.
Bantuan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) dari untuk masyarakat sebagaimana disampaikan total ada 21 juta kepala keluarga, kata dia, juga sudah mulai turun di Semarang.
- Walikota Semarang Serukan Makna Kemerdekaan Lewat Pembangunan Berkelanjutan
- Nyalon Walikota Lewat PSI, BEP Dapat Perintah Langsung dari Kaesang Pangarep
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun