Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79 di Balai Kota Semarang pada Sabtu (17/8).
- Petani Tarub Panen Komoditas Unggulan di Kabupaten Tegal
- Bupati Batang Usulkan Tiga Program Sukseskan Ketahanan Pangan
- Blora Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Baca Juga
Dalam kesempatan ini, ia mengajak masyarakat untuk memaknai kemerdekaan dengan berjuang demi pembangunan yang berkelanjutan, khususnya di Kota Semarang.
"Kalau dulu perjuangan dilakukan secara fisik, sekarang kita berjuang melalui program-program yang dinamis, seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, dan penurunan angka stunting," jelas perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu.
Ia menambahkan, Kota Semarang telah mencapai kemajuan signifikan dalam peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang bahkan melebihi rata-rata Jawa Tengah. Selain itu, angka stunting dan kemiskinan juga mengalami penurunan.
"Alhamdulillah, kemiskinan ekstrem di tahun 2023 sudah mencapai titik nol. Namun, tetap diperlukan inovasi, terutama dalam bidang ketahanan pangan dan ekonomi. Program-program ini harus dinamis dan sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat," imbuhnya.
Mbak Ita juga mengungkapkan bahwa saat ini, di tengah transisi pemerintahan baru, salah satu program prioritas adalah makan siang bergizi.
Kota Semarang pun terus berinovasi melalui program 'STROBERI', yang menggabungkan pemberdayaan urban farming dengan penyediaan makan siang bergizi serta pencegahan obesitas.
Di bidang infrastruktur, Pemkot Semarang berencana menjalin kerja sama dengan PT KAI terkait pengembangan transportasi massal menggunakan Autonomous Rail Rapid Transit (ART) sebagai solusi transportasi yang lebih terjangkau dibandingkan MRT dan LRT.
Selain itu, untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah, Pemkot Semarang akan mengimplementasikan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yang saat ini sudah berada di tahap finalisasi di Kementerian Keuangan.
Meskipun demikian, Mbak Ita mengakui bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama dalam mengatasi banjir dan rob.
"Ini masih menjadi PR besar bagi pemerintah kota. Namun, kami akan terus berupaya menyelesaikannya secara bertahap. Untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan, Alhamdulillah, kita berhasil mencapai LPE tertinggi," tutupnya.
- Umat Budha di Semarang Rayakan Waisak Damai dan Khidmat
- Agustina Wilujeng: KH Sholeh Darat Bukan Sekedar Ulama Tapi Penjaga Peradaban
- Program Pendidikan Pemkot Semarang, Perkuat Karakter Siswa Sambut Indonesia Emas 2045