- Dalam Tradisi Tubo, Ribuan Warga Grobogan Berebut Ikan Di Sungai
- Potong Kambing dan Masak di Pesanggrahan Eyang Manurejo, Tradisi Warga Kemanukan Saat Nazarnya Tercapai
- HUT RI Ke-79, Merti Bumi Bakal Digelar Di Goa Kreo
Baca Juga
Kawasan Pecinan Semarang punya kebiasaan unik yang kini telah menjadi tradisi khusus dalam menandai digelarnya Pasar Imlek Semawis (PIS), jelang perayaan Imlek.
Namanya, Tradisi Ketok Pintu. Ketok pintu dimaksudkan untuk minta izin atau restu dari warga kawasan Pecinan, bahwa mereka akan mengadakan kegiatan besar di Pecinan.
Ketok pintu merupakan tradisi nguri-uri tradisi kuna warga Tionghoa, yang kembali diangkat oleh Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata-red) pada masa kini.
Menariknya lagi, pada tradisi Ketok Pintu yang mengambil tempat di ruang dalam Kelenteng Tay Kak Sie, jalan Gang Lombok 62, Purwodinatan, Semarang Tengah, Sabtu (3/2) ini, dilaksanakan dengan selamatan atau doa bersama antarpemeluk agama, dipimpin seorang rohaniawan Muslim.
Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim menjelaskan, Pasar Imlek Semawis 2575 tahun 2024 ini diadakan sangat sederhana, ditandai dengan tradisi penting yaitu Tuk Panjang pada Kamis (8/2) malam, di arena Waroeng Semawis, Gang warung.
"Ini adalah paling penting dari perayaan Imlek. Bukan kasih angpao, tapi tuk panjang, yaitu makan malam bersama di meja panjang sebelum tahun baru Imlek, yang di tradisi Tionghoa, makan bersama ini untuk 'ngumpulke balung pisah' (mempertemukan anggota keluarga yang selama ini terpisah-pisah-red). Keluarga besar ngumpul makan bersama di meja panjang," papar Harjanto Halim, di sela-sela selamatan ketok pintu.
"Keesokan harinya, Jumat (9/2) tetap ada waroeng semawis di Gang Waroeng yang buka sampai hari Minggu (11/2/2024) malam," tambahnya.
Waroeng Semawis inilah yang menjadi pengganti Pasar Imlek Semawis 2575.
Seusai selamatan ketok pintu, dilanjutkan kirab berjalan kaki diikuti personel Kopi Semawis dan sejumlah tokoh warga Pecinan.
Kirab diiringi kesenian barongsai keliling Pecinan, singgah ke 9 kelenteng yang ada di Pecinan, dengan maksud minta izin dan dukungan kepada umat dan warga Pecinan, bahwa Kopi Semawis akan menggelar event tuk panjang di Gang Warung pada 8 Februari mendatang.
Pantauan di lokasi, doa selamatan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Semarang, Wing Wiyarso Poespojoedho, didampingi Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim, sejumlah tokoh warga Purwodinatan dan Kranggan Semarang Tengah, dan sejumlah kalangan pegiat muda Tionghoa Semarang.
- Terjadi Penusukan Di Jalan Imam Bonjol Semarang Dini Hari, Polisi Selidiki Pelakunya
- Pemkot Semarang: Atasi Persoalan Tahunan Demi Kenyamanan Masyarakat Dan Stabilitas Perekonomian Kota
- Buntut Penyidikan Judol, Hotel Arrus Disegel