- Polres Boyolali Kawal Persiapan Embarkasi Haji Solo 2025
- Jelang Pemberangkatan Calon Haji, Kemenag Batang Bekali Karom
- Jangan Biarkan Komunikasi Jadi Kendala, Tri Ibadah Siap Dampingi Jamaah di Tanah Suci
Baca Juga
Manasik haji adalah proses persiapan spiritual dan mental yang sangat penting bagi para jamaah haji sebelum mereka menunaikan ibadah haji di tanah suci. Hal ini dikatakan Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, saat menghadiri pembukaan Manasik Haji tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat Jepara, termasuk Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Jepara.
Manasik haji merupakan momen yang sangat penting dalam perjalanan spiritual para jamaah haji. Melalui proses ini, mereka akan diberikan panduan dan pengarahan mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji, mulai dari persiapan fisik, mental, hingga spiritual.
“Selain itu, manasik haji juga memberikan pemahaman akan pentingnya kesabaran, keteguhan hati, dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah haji,” katanya.
Menurut Agus, manasik haji juga merupakan bekalan penting bagi para jamaah haji dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan yang mungkin dihadapi selama perjalanan menuju tanah suci.
“Dengan memahami segala tata cara dan tuntunan ibadah haji, para jamaah haji akan lebih siap secara fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jepara, Akhsan Muhyiddin, memberikan apresiasi atas kerja keras dan perhatian Pemerintah Kabupaten Jepara, terutama Bupati, Wakil Bupati, dan Ketua DPRD, dalam memperjuangkan kemudahan bagi para jamaah.
“Alhamdulillah, jamaah haji tahun ini tidak dikenakan biaya tambahan, dan tidak terbebani oleh BPIH karena sudah ditanggung melalui APBD,” jelasnya.
Sebagai informasi, tahun 2025 jumlah jamaah haji Kabupaten Jepara yang direncanakan berangkat mencapai 1.186 orang.
Masih terdapat sisa kuota sebanyak 110 orang yang akan diisi oleh jamaah cadangan, menyesuaikan dengan proses pelunasan biaya perjalanan.
Jamaah tahun ini tergabung dalam 4 kloter, yakni Kloter 43 (gabungan dengan Kabupaten Demak, namun mayoritas dari Jepara), serta Kloter 44, 45, dan 46 yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Jepara.
Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar, menyampaikan bahwa setelah manasik tingkat kabupaten ini, kegiatan manasik akan dilanjutkan di tingkat kecamatan yang akan berlangsung pada tanggal 17 hingga 22 April 2025, di wilayah kecamatan masing-masing.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo, turut memberikan arahan penting agar tidak ada pungutan atau iuran tambahan kepada jamaah.
Ia menjelaskan bahwa pembiayaan haji telah ditanggung sebesar 90% oleh Pemerintah Daerah melalui APBD, sementara sisanya 10% dari pihak penyelenggara. "Prinsipnya, tidak boleh ada beban tambahan bagi para jamaah," tegasnya.
Menariknya, tahun ini tercatat jamaah termuda berasal dari Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, atas nama Khoirul Umam yang baru berusia 18 tahun.
Sedangkan jamaah tertua adalah Mbah Parsiah dari Desa Tunahan, Kecamatan Keling, yang telah berusia 90 tahun.
Dengan penuh harapan, para pemimpin daerah dan instansi terkait sepakat untuk terus memberikan dukungan terbaik bagi kelancaran ibadah haji tahun ini.
Kegiatan manasik diharapkan menjadi bekal berharga agar seluruh jamaah dapat menjalankan rukun Islam kelima dengan khusyuk dan sempurna.
- Polres Boyolali Kawal Persiapan Embarkasi Haji Solo 2025
- Jelang Pemberangkatan Calon Haji, Kemenag Batang Bekali Karom
- Jangan Biarkan Komunikasi Jadi Kendala, Tri Ibadah Siap Dampingi Jamaah di Tanah Suci