Ketua DPRD Salatiga Kunjungi Warga Penderita Chikungunya

Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit mengunjungi warga penderita Chikungunya di kawasan padat penduduk, RW IV, Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kacamatan Tingkir, Salatiga, Senin (6/12).


Kunjungan Politisi PDIP Salatiga ini selain memberikan dukungan moril sekaligus memastikan kepada jajaran pejabat jajaran Kelurahan Kutowinangun Lor dan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga segera melakukan penyemprotan atau fogging.

"Kita pastikan di Kutowinangun Lor, khususnya di kawasan yang terjangkit Chikungunya untuk segera dilakukan Fogging. DKK sudah kita minta segera hari ini juga," kata Dance Ishak Palit usai

sidak ke rumah warga terjangkit Chikungunya.

Tampak dalam rombongan, Perwakilan DKK Salatiga dr Prasit Al Hakim, Pengurus RT-RW hingga Lurah Kuthowinangun Lor Yaroyi.

Dari sidak ke beberapa rumah warga terjangkit Chikungunya, dengan mata telanjang Dance menyaksikan dari dekat penderita Chikungunya mengalami sakit sendi hingga tak mampu melakukan aktivitas.

Meski berbeda gejala yang dialami dengan Demam Berdarah (DB), namun Chikungunya sedikit banyak juga beresiko.

"Jangan diabaikan penyakit Chikungunya meski tidak menimbulkan kematian. Sumbernya sama yakni nyamuk Aides Albopyctus ," tandasnya.

Ia pun mengimbau agar musim penghujan ini, warga Salatiga umumnya dapat lebih waspada. Jangan mengabaikan genangan air yang terlihat bersih.

"Pembatasan Sarang Nyamuk (PSN) harus terus digalakkan. Kasus dari bulan Oktober hingga November 2021 saja sudah mencapai 80-an wraga warga Salatiga yang terjangkit Chikungunya," paparnya.

Sementara, warga Salatiga yang didatangi Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, Sutarno RT 19 RW IV Pancuran mengaku sudah lebih dari seminggu nyaris di atas kasur.

"Bergerak sedikit sakit. Dua hari terakhir batu bisa digerakkan sedikit-sedikit. Persendian rasanya sakit sekali, dibarengi sakit kepala dan mual," kata Sutarno bercerita sambil hanya bisa duduk.

Ia pun berharap, sakit yang ia alami segera sembuh. Mengingat, selama sakit tak mampu mengais rejeki.

"Saya berjualan es, tapi selama sakit tidak bisa berjualan," imbuhnya.