Ramadhan menjadi salah satu bulan dinantikan umat muslim di seluruh penjuru dunia. Hal sama dirasakan pula warga binaan di Rutan Kelas IIB Salatiga.
- Revitalisasi Pasar Jongke Diharapkan Selesai Sesuai Target
- Bambang Kribo Minta Masyarakat Terpapar Covid-19 Terus Berjuang Untuk Sembuh
- Lautan Manusia Sambut Kepulangan Jokowi
Baca Juga
Tak terkecuali bagi Fernandy, salah satu warga binaan tersandung empat perkara pencurian dan penadahan dengan lama hukuman 5 tahun 4 bulan.
Dengan perawakan mungil, lincah dan cekatan, tetapi bisa dibilang sangat sadis saat masih berkeliaran bebas di luar sana.
Nandy alias Kopling sebutannya, menceritakan hal-hal penting terkait perubahan hidup. Terlebih dengan kewajiban sebagai seorang muslim. Alih-alih menjalankan perintah agama, justru sebaliknya.
Begitu masuk penjara, kehidupan Nandy terbalik 180 derajat. Dari sebelumnya tidak pernah menjalankan ibadah puasa, salat hingga tidak bisa membaca Al Quran.
Namun dengan semangat pertaubatan yang ia miliki, Kopling sekarang menjelma menjadi seorang yang taat beragama. Hingga Ramadhan kali ini, Nandy bisa menulis Huruf Al Quran, menghafal 2 Juz dalam Al Quran dan terus berproses untuk menghafal sampai tuntas serta lebih taat beribadah.
Sebelumnya Nandy merasa tertekan, terasingkan dan sangat membuat mental 'down' karena harus masuk penjara.
Nasib di penjara juga, pada akhirnya merubah hidupnya menjadi sosok agamis dan menjadi inspirasi bagi warga binaan lain tak terkecuali bagi petuga.
Nandy menceritakan selama kurang lebih dua tahun menjalani hukuman, ia sudah banyak berubah dan menjadi pribadi yang mengenal Tuhan.
"Istilahnya benar-benar dari 0, jauh dari perintah agama, sekarang menjadi pribadi yang taat beribadah," ungkapnya.
Selama menjalani puasa Ramadhan di tahun 2022 Nandy dipercaya untun menjadi 'motor' bagi teman-teman warga binaan dalam menjalankan ibadah di Bulan Ramadan ini.
Dari pelaksanaan ibadah puasa, salat tadarus Al Quran hingga ikut membantu menyajikan makanan bagi warga binaan lain.
Kepada petugas, Nandy mengaku bersyukur dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar hukum.
Kisah masa lalu kelam, tetapi saat ini tidak ada kata terlambat untuk berubah dan menjadi pribadi yang taat agama.
Dia berharap setelah bebas nanti menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.
"Saya janji tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar hukum lagi," kata Nandy.
- Lebaran Kian Dekat, Pemudik Makin Padat
- KGPAA Mangkunegoro IX Tutup Usia di Jakarta
- Beri Voucher Makan Gratis, Polres Grobogan Intens Pantau Kesehatan Anggota