Ditolaknya hasil Kongres Luar Biasa (KLB) versi Moeldoko oleh pemerintah mengundang cibiran sinis dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
- Calon Walikota Teguh Prakosa Berdiskusi dengan Tokoh Islam di Kota Solo
- Pengamat : Lelang Jabatan di Era Ganjar Bentuk Revolusi Birokrasi
- Dua Kader Sama sama Ambil Formulir Bacawali, Liluk : DPC Partai Demokrat Tegak Lurus dengan DPP
Baca Juga
Ditolaknya hasil Kongres Luar Biasa (KLB) versi Moeldoko oleh pemerintah mengundang cibiran sinis dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Mereka tidak pintar, tidak cerdas dan tidak beruntung," tandas AHY, menanggapi kubu KLB Deli Serdang.
Pernyataan AHY itu sontak disambut gemuruh riuh pendukungnya saat ambil bagian dalam kegiatan road show Camping di Kawasan Wisata Umbul Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (4/4).
Meski demikian, AHY mengaku bersyukur pada akhirnya banyak pembelajaran politik yang ia dan jajaran petinggi Partai Demokrat petik dari KLB Medan. Salah satunya, politik beretika.
"Kita juga mengatakan terimakasih ketika KLB ditolak. Kita kritis tapi juga pandai berterimakasih. Ini lah politik beretika. Dan dikembalikan pada konstitusi," tandasnya.
Ketika disinggung apakah 'ontran-ontran' kemarin menjadi sebuah agenda politik internal Partai Demokrat untuk persiapan Pilkada serentak di beberapa daerah, AHY menyebut tidak ada spesifikasi ke arah itu.
Ia memastikan, langkah awal dilakukan jajarannya adalah konsolidasi dan tatap muka khususnya di Jateng. Termasuk, kehadirannya menyambung silahturahmi dan konsolidasi secara khusus setelah melewati prahara selama dua bulan yang dilakukan aktor eksternal.
Menurut AHY, tahun 2021, Partai Demokrat memasuki usai ke-20 tahun. Menjaga kedaulatan partai dan hak yang sah, adalah pekerjaan tidak gampang dan mudah. Apa yang dilakukannya, ditegakkan AHY menjadi kepentingan demokrasi agar tidak mati.
Dalam perjalanannya menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, AHY menegaskan dalam konteks umum dan khusus.
"Silahturahmi baik internal dan eksternal akan terus berjalan. Termasuk saat silahturahmi ke sejumlah tokoh, saya juga tahu diri terhadap tokoh-tokoh tidak bicara politik praktis," imbuhnya.
AHY mengingatkan kepada semua pihak yang mencoba merongrong Partai Demokrat untuk berfikir dua kali.
"Jangan ganggu, jangan usik kami. Selama tidak mengurungkan niat selama itu juga kami berjuang. Ini pesan di bawah tower Merah Putih kawasan Bandungan," tegasnya. [sth]
- Dilaporkan Dugaan Tidak Netral, Mantan Camat Ini Siap Beri Klarifikasi
- Lebihi Kuota, KPU Salatiga Bakal Saring Calon KPPS
- Penuhi Nazar, 10 Relawan Jalan Kaki 15,8 Kilometer