Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Jajaki Kerja Sama Energi Baru Terbarukan

Bahan Baku Fosil Jadi Bahan Bakar dan Pembangkit Listrik
Komisi D DPRD Jawa Tengah lakukan audiensi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/10). Istimewa
Komisi D DPRD Jawa Tengah lakukan audiensi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/10). Istimewa

Pemerintah daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berupaya meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Energi dari bahan baku fosil meski zaman kian maju, dianggap masih dibutuhkan menjadi bahan bakar dan pembangkit listrik.


Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Joko Purnomo menilai, pihaknya dalam merencanakan pengembangan, didahului dengan kerja sama dengan pihak-pihak pemerintah, swasta, serta melibatkan masyarakat. Namun, harus didukung pula upaya mitigasi beralih tak terus-menerus bergantung energi fosil. 

"Konsep pengembangan kita butuhkan, namun harus ada tindakan transformasi seandainya suatu saat kebutuhan meningkat juga tidak boleh. Harus dipersiapkan berpindah tak mengandalkan energi sumber daya dari fosil, perlu energi alternatif," kata Joko, dalam Audiensi Komisi D DPRD Jawa Tengah dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/10). 

Ditambah, Ketua Komisi D Nur Saadah mengatakan, masyarakat juga butuh diberikan pemahaman konsep energi modern ramah lingkungan. Demi mempersiapkan, masyarakat tak terlalu mengandalkan energi fosil, supaya siap beralih menggunakan energi terbarukan. 

"Energi terbarukan harus dipahami konsepnya oleh masyarakat. Kita belum dapat beralih jika masyarakat tidak memiliki konsep energi modern terbarukan jadi harus saling mendukung, baik kebijakan dan masyarakat sudah siap," kata Nur. 

Sebelum terealisasi, DPRD Provinsi Jawa Tengah menganggap masih ada waktu dalam menyusun persiapan, kemudian kebijakan, dan hasil akhir berupa kerja sama dengan pihak-pihak swasta terkait proses pengembangan energi terbarukan di Jawa Tengah. 

"Jadi, kita juga dorong swasta akan menjadi mitra utama mengembangkan energi terbarukan. Supaya tak tertinggal, dan diusahakan pembangunan program sudah siap berjalan jadi satu. Sekaligus modernisasi sektor energi termasuk pembangkit listrik dan energi bahan bakar bisa dikembangkan," jelas Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah itu.