Komisi E DPRD Jawa Tengah mendorong pemerintah agar tidak lengah menjaga ketersediaan oksigen di rumah sakit.
- Kecamatan Jatipuro Karanganyar Gandeng Ormas Penuhi Pasokan Vaksin Covid-19
- Pj Bupati Batang Beri Bantuan ke Bayi Berkelamin Ganda
- Vaksin Sukoharjo Capai 75 Persen
Baca Juga
Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Abdul Hamid mengatakan, sampai saat ini masih banyak kendala yang dihadapi terkait persoalan oksigen ini.
Menurutnya, perlu langkah konkret pemerintah untuk memastikan ketersediaan oksigen di rumah sakit.
"Karena sampai saat ini masih ada defisit yang cukup besar soal kebutuhan oksigen ini di Jawa Tengah. Jadi ini tentu sangat berbahaya, jika kemudian muncul kasus yang tinggi, dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit," kata Hamid, Senin (26/7).
Hamid menambahkan, sumber oksigen tidak bisa hanya mengandalkan dari distributor di Jawa Tengah saja, melainkan dari sejumlah provinsi lain.
Kata dia, meski sudah dibentuk satuan tugas (Satgas), hingga aplikasi data ketersediaan oksigen, hal itu belum cukup.
Menurutnya, soal ketersediaan oksigen ini harus dipantai betul. Jangan sampai kemudian bingung dan baru bergerak saat rumah sakit benar-benar kehabisan oksigen.
"Harus terus mencari sumber produksi oksigen, menambah armada untuk distribusi juga harus dilakukan. Jangan sampai nanti pada distribusi juga saat Jateng membutuhkan. Distribusi sendiri, karena dari luar Jateng, tentu sulit dikontrol. Karena itu, jangan kemudian gubernur bilang oksigen aman, oksigen aman," tegasnya.
Hamid juga mengingatkan, agar vaksinasi terus digencarkan. Elemen lain seperti tokoh masyarakat, kiai, ormas, parpol harus diajak serta, sehingga upaya mencapai herd imunity dan kesadaran masyarakat lebih cepat terlaksana.
"Selain pembagian vaksin proporsional secara kuantitas dalam pembagian vaksin ke kabupaten/kota berdasar jumlah penduduk, juga secara kualitas berdasarkan kedaruratan daerah dalam kebutuhan mendesak atas vaksin," sebutnya.
- Ratusan Sapi Terkena PMK di Blora Sudah Ditangani Petugas Keswan DP4
- 19 Warga Grobogan Tewas Akibat Serangan DBD
- Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Jatipuro, Makin Ramai Setelah Ada Layanan Praktek Dokter Gigi