Komisi X DPR Mendesak Evaluasi SNPMB, Buntut Keluhan Seleksi Jalur Prestasi

Portal SNPMB Per Selasa (11/02). Dokumentasi
Portal SNPMB Per Selasa (11/02). Dokumentasi

Jakarta - Kekisruhan akibat kelalaian pemasukan pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) di beberapa sekolah yang menimbulkan kekacauan dalam proses pendaftaran mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), mengundang komentar berbagai pihak.

Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaanSNBP.

“Masalah ini mendesak untuk diatasi mengingat lonjakan komplain atas pelaksanaan SNBP ini,” tegas Hetifah, Senin (10/02).

Menurutnya, kejadiaan tersebut mengingatkan pentingnya koordinasi antara kementrian dengan dinas terkait.

“Untuk memastikan pelaksanaan SNBP dapat berjalan lebih tertata dengan rapi, perlu koordinasi yang intensif antar kementerian dan dinas pendidikan. Yang menjadi fokus utama pembenahan adalah sosialisasi lebih awal ke sekolah-sekolah dan dinas-dinas. Selain itu perlu perlu ketertiban sekolah dalam mengiri data dasar sebagi sumber PDSS,” ujar Hetifah.

Hetifah mengingatkan agar pengisian data dilakukan dengan asas kehati-hatian dengan pendampingan yang ketat, termasuk pengecekan (checking) berkala dan pelatihan (coaching) mingguan secara daring bagi operator sekolah dan dinas pendidikan.

“Dengan pendampingan rutin dari awal dapat memastikan data yang masuk valid dan tidak terdesak tenggat waktu yang tersedia,” paparnya.

Hetifah yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar menegaskan bahwa Komisi X akan mengawal proses perbaikan sistem SNBP ini demi terciptanya selesi masuk perguruan tinggo yang lebih transparan dan adil.

Sementara, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan kelalaian sekolah mengisi data siswa ke PDSS. Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G, mengkhawatirkan kondisi para siswa atas kelalaian ini. “Jangan sampai terulang. Sehingga anak tidak stress ketika peluangnya hilang. Karena jalur SNBP itu ibarat hadiah dari kerja keras mereka belajar,” imbuhnya.

Untuk itulah, Satriwan juga mendesak agar kementerian melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SNBP ini.

Peristiwa kelalaian input ini terjadi di berbagai daerah Indonesia, diantaranya bisa dijumpai di SMKN 2 Surakarta, Jawa tengah. Kuota 300 siswa yang disediakan hampir hilang.

Kemudian ada SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat. Karena kelalaian sekolah ini, siswa mengekspresikan kekecewaannya dengan menggelar aksi di halaman sekolahnya.

Perlu diketahui, proses SNBP 2025 diawali dengan pengisian wajib PDSS. Hingga Kamis (06/02) pukul 13.00 WIB, panitia SPM seleksi penerimaan mahasiswa baru nasional telah menerima data 297 sekolah dari total 373 yang ada. Jumlah tersebut memberikan kesempatan kepada 9.438 siswa untuk mengejar perguruan tingga impian melalui SNBP ini.

Waktu pengisian PDSS sempat diperpanjang oleh Satryo Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi hingga Sabtu, (08/02) jam 04.00 WIB.