KONI Jateng Bantah Anggaran Tidak Transparan: Semuanya Sesuai Kebutuhan Setiap Cabor

Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana membantah pengelolaan anggaran internal cabor anggota di dalam kepengurusan tidak transparan. Dok
Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana membantah pengelolaan anggaran internal cabor anggota di dalam kepengurusan tidak transparan. Dok

Tubuh internal di dalam kepengurusan KONI Jawa Tengah sedang memanas usai munculnya dugaan pengelolaan anggaran pembinaan atlet diduga tidak transparan. Namun, hal ini secara tegas dibantah Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana.


Menurutnya, anggaran pembinaan seluruh cabang olahraga (cabor) sudah sesuai dan dikelola transparan. Setiap ada proposal anggaran diajukan cabor tertentu, manajemen pengurus akan mengadakan rapat internal sebelum kebutuhan anggaran disetujui. 

"Tidak ada anggaran yang tidak transparan, semuanya disetujui berdasarkan rapat internal. Terus apa gunanya ada tim audit internal dan eksternal? Semua serba terbuka, kita menindaklanjuti sesuai proposal yang masuk, tim audit yang bekerja memastikan pengelolaan transparan dan akuntabel," terangnya, Jumat (23/2). 

Namun, anggaran dialokasikan bagi pembinaan atlet seluruh cabang olahraga berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan. Porsi jatah bagi masing-masing cabang beda-beda jumlahnya, KONI Jateng menentukan sendiri agar sesuai dengan dilihat dari proposal anggaran. 

"Untuk dana semua cabang menyesuaikan, jadi berapanya jumlah dibutuhkan kita sesuaikan dengan kebutuhan setiap cabang olahraga. Jadi, keputusan menentukan anggaran kolektif, rapat KONI yang diadakan memanggil semua pengurus cabor juga untuk persetujuan, sehingga terbuka," jelasnya. 

Demi kebaikan bersama di dalam kepengurusan KONI Jateng saat ini, Bona Ventura menegaskan, agar semua pengurus serta manajemen tidak perlu membesar-besarkan alokasi dana tiap cabor tidak sama. Sebab, hal itu telah ditinjau berkali-kali karena pengelolaan anggaran pembinaan atlet menyeluruh, tetapi anggaran yang dimiliki hanya terbatas. 

"Jadi tidak mungkin kita samakan semua anggaran untuk cabang ini dan ini. Tidak bisa, anggaran segitu kita cukupkan dibagi sama porsinya untuk semua cabang. Fokus prestasi dahulu lah, prestasi yang sudah ada kita bina sebaik mungkin, tetapi yang belum pembinaan ditingkatkan," katanya.