Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara bertekad membawa KONI menjadi organisasi yang baik dan profesional, salah satunya dengan membangun sinergitas dengan berbagai pihak, salah satunya media.
- Ditekuk NZR Malang, Persiku Lolos 8 Besar Liga 3 Nasional
- Amankan Peluang Emas Perebutan Gelar Juara Sukun U23 League, PS Bacin Sukses Menggasak AMN FC
- KONI Banjarnegara Gelar Kartini Berlari Di Kartini Run 2025
Baca Juga
"KONI Kota Semarang memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan atlit-atlit berprestasi, selain itu harus menjadikan KONI profesional dan baik," ujar Arnaz saat kepada awak media dalam coffee morning di Kafe Kadera, Kamis (12/3/2020).
Namun demikian, Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang ini menegaskan, untuk mewujudkan program tersebut, tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pengurus KONI Kota Semarang, tapi harus adanya kolaborasi dan sinergitas dengan pihak lain salah satunya media.
"Untuk menjadikan organisasi yang baik dan profesional yang bertugas mengangkat prestasi olah raga di Kota Semarang, KONI tidak bisa berjalan sendiri, harus ada kolaborasi dan sinergitas dengan beberapa pihak salah satunya media," ujar Arnaz.
Maka dalam memimpin KONI Kota Semarang, Arnaz memiliki beberapa pola. Menurutnya, dari sisi profesionalitas, pihaknya menghindari copy paste dalam menyusun rencana kerja.
"Saya sangat menghindari yang namanya copy paste dalam menyusun rencana kerja. Maka sejak awal saya diberi amanat, kita berusaha keras dalam membuat perencanaan yang baik dengan membuat rapat khusus pengurus membahas perencanaan di masing-masing bidang," terangnya.
Lebih lanjut Arnaz menegaskan, penyusunan perencanaan yang baik akan muncul inovasi yang berkualitas dan tidak tumpang tindih program di masing-masing bidang.
"Harapannya, apa yang dilaksanakan KONI Kota Semarang dapat dipertanggungjawabkan. Endingnya dana hibah yang diberikan oleh Pemkot Semarang bisa dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan prestasi atlit di masing-masing cabor," ujarnya.
Selain perencanaan, dalam pertanggungjawaban keuangan, pihaknya juga menerapkan sistem non tunai disetiap kegiatan.
Kemudian dalam rangka mencari bibit atlit di Kota Semarang, KONI Kota Semarang telah membentuk KONI Kecamatan di 16 Kecamatan di Kota Semarang.
Lebih jauh Arnaz menyatakan, untuk mencegah terjadinya keterlambatan dalam penyusunan laporan kegiatan, KONI Kota Semarang juga membentuk Satgas LPJ.
"Jika sebelumnya KONI paling akhir melaporkan LPJ, setelah kita bentuk Satgas LPJ, tahun 2019 menjadi lembaga yang paling cepat menyusun LPJ," ujarnya.
Diera keterbukaan lanjut Arnaz, di tahun 2020 ini, KONI Kota Semarang akan membuat papan informasi digital, sehingga masyarakat bisa melihat berapa anggaran yang dipakai, berapa cabor yang ada di Kota Semarang dan lainnya.
"Barometer keberhasilan KONI Kota Semarang bukan pada juara atau tidak, tapi bagaimana menciptakan atlit-atlit baru untuk mempertahankan prestasi olahraga di Kota Semarang," tambahnya.
Maka dari itu lanjut Arnaz, untuk mencari bibit-bibit atlit dan pembinaannya dibutuhkan sarana yakni sport center.
"Kami sudah beberapa kali menyampaikan pentingnya sport center kepada Pemkot Semarang, karena dengan adanya sport center akan lebih efektif dan efisien dalam pengembangan dan pembinaan atlet di kota Semarang," pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam coffee morning tersebut, Arnaz Agung didampingi Wakil Ketua Umum, beberapa kepala bidang dan pengurus KONI Kota Semarang.
- 2.487 Peserta dari Sabang dan Merauke Unjuk Talenta di Audisi Umum PB Djarum 2024
- Walikota Semarang Berharap Banyak Event Olahraga Digelar di Kota Semarang
- Sukun U23 League : Persigala Sukses Puncaki Klasemen Sementara