Lantik PWNU Jateng, Gus Mus: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun

KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat memberikan Tausiyah acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029. Umar Dani/RMOLJateng
KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat memberikan Tausiyah acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029. Umar Dani/RMOLJateng

Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng diwarnai dengan sambutan menarik dari ulama kharismatik asal Rembang, KH Mustofa Bisri, atau Gus Mus.


KH Ahmad Mustofa Bisri menolak memberikan ucapan selamat kepada pengurus Wilayah NU Jateng dalam acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029

Dalam acara yang berlangsung di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (3/8), Gus Mus mengaku heran karena masih ada yang mau mengurusi NU.

"Saya tidak akan mengucapkan selamat tapi turut berduka cita, inalillahi wa inna ilaihi raji'un," kata Gus Mus di hadapan tamu undangan.

Gus Mus bahkan berseloroh, "Di musim sekarang ini kok masih ada yang mau ngurusi NU, organisasi ndeso." Tamu undangan yang hadir spontan tertawa mendengar seloroh dari Gus Mus.

Ketua PWNU Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029, KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin), dalam sambutannya mengatakan bahwa pelantikan ini penuh rasa hikmah dan diiringi restu.

NU di Jateng merupakan yang terbesar kedua di dunia dengan program kelas dunia. Ketua umum juga menekankan pentingnya merawat cagar budaya dan membangun peradaban, serta menerjemahkan kebijakan PBNU di level Jateng.

Pengurus diharapkan menjaga konstitusi dan mengembangkan visi misi, serta terbuka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam rangka mengembangkan PWNU.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyampaikan dua agenda besar: reposisi dan transformasi organisasi.

Gus Yahya menekankan pentingnya tidak membawa organisasi ke ranah partai politik dan menata ulang tata kelola serta administrasi dengan platform digital.

Program digitalisasi dan layanan NU harus menjadi prioritas, termasuk mengesahkan Rencana Strategis Nasional (Renstranas) NU 2024-2027.

Pelantikan ini juga dihadiri oleh PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana, Ketua DPD Gerindra Jateng sekaligus Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, dan para tamu undangan lainnya.