Pelaku UMKM di bidang kuliner meraup omzet meski larangan mudik diberlakukan pemerintah pusat.
- Bank Daerah Karanganyar (BDK) Kembali Raih Empat Penghargaan TOP BUMD Bintang Lima
- Alami Peningkatan Hingga 22 Persen Jumlah Penumpang, Bandara A. Yani Tetap Ketatkan Prokes
- Trafik Internet Smartfren Selama Natal dan Tahun Baru Naik 9 Persen
Baca Juga
Pelaku UMKM di bidang kuliner meraup omzet meski larangan mudik diberlakukan pemerintah pusat.
Dian Lukitosari (32), pemilik usaha kue kering berlabel Lucky Snack Pastry, mengaku sangat bersyukur karena meskipun tidak bisa melakukan ritual mudik, namun usaha kue keringnya justru laris manis.
Meski warga masyarakat tidak bisa melakukan mudik ke kampung halaman dan hanya bisa berdiam diri di rumah, kue kering buatan Dian banyak diserbu pembeli untuk hidangan di rumah saat Lebaran maupun dikirim ke sanak saudara.
"Alhamdulillah meski pandemi, tahun ini pesanan kue kering meningkat drastis, bahkan mencapai 8 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan untuk pesanan kue basah dan snack sudah banyak yang saya tolak dulu, karena pesanan kue keringnya sudah membludak," ucap Dian, Kamis (29/4).
Dian mengaku, selama pandemi emmang usahanya sedikit menurun, namun ramadhan tahun ini sangat berbeda, pembelinya justru meningkat tajam. Bicara omset, di bulan ramadhan tahun ini Dian mengaku bisa mengantongi omset minimal Rp16 juta, dibanding hari biasa yang hanya sekitar Rp2 juta per bulan.
"Kue kering dibanding tahun lalu lebih banyak tahun ini mungkin karena ada larangan mudik, biasanya untuk di kirim ke sanak keluarga, saya prioritas pengiriman dalam kota semarang, kalau ada yang minta kirim ke luar kota harus ada kesepakatan dulu kalau kue remuk, bukan tanggung jawab kami. Kalau luar kota saya biasa kirim ke cikarang, bekasi, pokoknya Jawa Barat, dan seputar Jawa Tengah," jelasnya.
Pengusaha muda yang menuruni usaha keluarganya, bahkan saat ini memiliki 11 inovasi jenis kue kering. Padahal sebelumnya kue kering yang dibuat hanya empat jenis yakni nastar, kastengel, pastel panggang dan kue kacang. Jenis kue kering inovasi barunya seperti black swan, chocomond, semprit, sagu keju, palm cheese, berry cheese, hingga pandan choco stick.
"Untuk harganya kemasan 500 gram kita mulai Rp55.000 sampai Rp85.000, kami juga ada paket hampers tahun ini ada enam varian harganya mulai Rp160 ribu sampai Rp350 ribu," bebernya.
Meski lebaran masih 14 hari lagi, namun Dian akan segera menutup pemesanannya karena kuota yang sudah penuh. Tahun ini, dirinya mampu membuat hingga 100 toples pesanan kue kering.
"Walaupun sudah saya close order, tapi biasanya masih banyak yang minat untuk dibuatkan, ya kalau sudah begitu saya melihat ketersediaan bahan baku juga, kalau bahan baku masih mencukupi saya bisa terima, karena beberapa bahan baku juga naik seperti minyak goreng, margarin dan telur," pungkasnya.
- Beras di Grobogan Alami Kenaikan Signifikan
- Walikota Semarang Minta BUMD Bisa Mandiri Tak Bergantung APBD
- Harga Anjlok, Petani Cabai di Demak Merugi