Beras di Grobogan Alami Kenaikan Signifikan

Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan bersama Bupati, Dandim 0717 dan Polres Grobogan saat sidak bulog, baru- baru ini.  RMOL Jateng
Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan bersama Bupati, Dandim 0717 dan Polres Grobogan saat sidak bulog, baru- baru ini. RMOL Jateng

Harga beras di sejumlah pasar mengalami kenaikan cukup signifikan. Beras medium sebelumnya sebesar Rp10 ribu per kilogram, kini naik antara Rp1.000 hingga Rp2.000.


Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan menyebutkan, di Pasar Induk Purwodadi, harga besar naik menjadi Rp11.500 hingga Rp12.500. Sedangkan, di Pasar Gubug dan Wirosari, harga beras ada di kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000.

Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan mengatakan, naiknya harga beras dipengaruhi oleh kekeringan panjang. Kekeringan membuat harga gabah naik hingga harga beras juga ikut naik.

”Ya, karena kekeringan panjang. Dari laporan Dinas Pertanian, harga gabah Rp7.100 per kilogram. Sedangkan harga wajar antara Rp5.500 sampai Rp6.000,” ujarnya, Sabtu (9/9).

Dia menjelaskan, per Agustus lalu di gudang Bulog Depok Grobogan masih tersedia beras impor sejumlah 2.500 ton. Harga jual di Bulog yakni Rp 8.300 per kilogram.

Terkait melambungnya harga beras tersebut, pihak Bulog juga telah mendistribusikan beras medium dengan harga Rp 9.450 pada akhir Agustus lalu sebanyak 2 ton.

”Di Pasar Purwodadi, Bulog sudah mendistribusikan 2 ton beras kepada 20 pedagang, atau masing-masing mendapatkan 100 kilogram,” terangnya.