Mahasiswa Unsoed Lakukan Penelitian Cangkang Telur Bebek Untuk Netralkan Keasaman Air

Mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berhasil mengembangkan material nanopori dari cangkang telur bebek sebagai solusi mengurangi logam berat dan tingkat keasamaan air.


Penelitian itu berhasil unggul pada kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 yang akan diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Penelitian dilakukan oleh Bagus Dwi Setiawan, Oviana Rizky dan Namira Fadhilah serta dibimbing Hendri Wasito, M. Sc., Apt, dosen sekaligus Ketua Lab. Kimia Farmasi Fikes Unsoed.

Bagus Dwi mengungkapkan, penelitian dilakukan dengan mengolah berbagai jenis cangkang telur unggas seperti limbah cangkang telur ayam, bebek, dan puyuh yang  selanjutnya dilakukan serangkaian tahapan proses preparasi untuk membuat serbuk nanopori. 

Dari hasil penelitian terhadap beberapa jenis logam berat dalam dalam sampel air diperoleh hasil serbuk nanopori cangkang telur bebek memiliki kemampuan penyerapan logam berat dan menetralkan asam paling baik dengan nilai persen penurunan sekitar 30% untuk penyerapan logam berat dan kemampuan penetralan asam yang lebih baik.

Karakterisasi serbuk nanopori cangkang telur bebek yang dihasilkan dikonfirmasi dengan pengamatan morfologi partikel menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan menunjukkan bahwa partikel serbuk cangkang telur bebek yang sudah dipreparasi memiliki pori yang berukuran sangat kecil  atau berukuran nanopori, sehingga mampu menyerap logam berat lebih baik. Serbuk nano pori cangkang telur bebek juga memiliki kemampuan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan arang aktif dalam menyerap logam dan menetralkan asam," jelas Bagus Dwi Setiawan, Sabtu (1/9).

Bagus menambahkan, pihaknya tertarik untuk meneliti cangkang telur bebek karena ingin mengangkat potensi lokal yang belum banyak dimanfaatkan serta juga dilatarbelakangi permasalahan kesehatan yang sering disebabkan karena kualitas air yang tidak baik.

Disisi lain air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi manusia. Salah satu pemanfaatan air adalah untuk air minum. Sumber air yang digunakan untuk air minum adalah air tanah dan pengolahan air sungai.

Penggunaan air tanah dan sungai untuk air minum biasanya menghadapi kendala utama dalam hal kualitas air. Semakin meningkatnya pencemaran air akhir-akhir ini seperti kontaminasi oleh logam berat yang  terlarut dalam air serta bahan kimia lainnya yang menyebabkan tingkat keasaman air meningkat dan menyebabkan kualitas air minum menjadi buruk," ujarnya.