Memasuki musim penghujan, ratusan petani di Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, beralih Tanam Padi dengan sistem Gogo Rancah.
- Pertama dalam Sejarah, Indonesia Punya Bank Emas
- 7 Ribu Tiket Murah Selama Promo Merdeka
- Denmark Lirik Potensi Energi dan Lahan Hijau di Jateng
Baca Juga
Sistem yang mengandalkan hujan ini diharap mampu meningkatkan hasil produksi padi serta mengantisipasi adanya keributan warga, terkait pembagian aliran air ke pesawahan.
Penanaman padi dengan sistem Gogo Rancah di Musim Tanam (MT) 1, di Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Senin (5/11) siang, dilakukan Komandan Kodim 0716/Demak, bersama ratusan petani desa setempat.
Penanaman padi dengan sistem yang telah diprogramkan oleh pemerintah Kabupaten Demak tersebut, diharapkan mampu mendongkrak kualitas dan kuantitas padi di Desa Jamus, pada MT 1 bulan November ini.
Komandan Kodim 0716/Demak, Letkol Inf Abi Kusnianto, mengatakan, dengan dimulainya musim tanam padi, jajaran Kodim siap membantu para petani dalam mengolah untuk meningkatkan produksi padi di Kabupaten Demak.
"Kami sudah perintahkan ke seluruh Babinsa, untuk membantu masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian. Karena kami tahu, Demak merupakan salah satu Kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Tengah. Sebagai anggota TNI, kami juga merasa ini adalah bagian dari tugas kami dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Demak," ujar Dandim.
Pada awalnya petani di Desa Jamus menanam padi dengan pola Padi, Padi Pantun tetapi petani mengalami kendala pada saat musim berikutnya, hal ini dikarenakan faktor tanah dan air yang kurang mendukung, setelah itu petani menanam padi dengan pola Padi, Padi Polowijo.
- Bank Indonesia Tegal Pasang QRIS di 1.000 Tempat Ibadah
- Komitmen Terapkan GRC, Semen Gresik Raih TOP GRC Awards 2022
- Empat Kali Lipat Keuntungan, Samsat Jateng Luncurkan Program Pemutihan Pajak