Masih Ada OPD Tertutup Soal Data Kekerasan Anak dan Perempuan

Masih adanya Organisasi Perangkat Daerah(OPD) dilingkungan Pemkot Salatiga tertutup dan tidak terbuka dengan lintas sektoral, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan hal tersebut tidak perlu terjadi sepanjang informasi ada keterbukaan.


Masih adanya Organisasi Perangkat Daerah(OPD) dilingkungan Pemkot Salatiga tertutup dan tidak terbuka dengan lintas sektoral, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan hal tersebut tidak perlu terjadi sepanjang informasi ada keterbukaan.

"Informasi harus ada keterbukaan. Sepanjang terbuka tidak harus telanjang," tandas Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Jumat (7/5).

Disampaikannya, ada beberapa hal yang harus dijaga kerahasiaannya ketika menyangkut informasi korban kekerasan terhadap anak dan perempuan. Sehingga ia berharap informasi harus terbuka.

"Ada yang 'dibuka atau di 'flour' ada yang di 'keep', tentunya semata-mata untuk menjaga kerahasiaan korban terutama korban anak dan perempuan," tandasnya.

Sementara terkait rencana pembentukan Pelayanan Terintergrasi Lintas Fungsi PuSaKa, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengapresiasi dengan inovasi diluncurkan Dinas Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Salatiga ( DP3AP2KB), dikomandoi Henni Mulyani.

Hal ini sejalan predikat Salatiga sebagai Kota Layak Anak, perlu tanggungjawab besar. Ditambah betapa pentingnya layanan integrasi PuSaKa sebagai sarana penyelesaian masalah anak dan perempuan.

"Dengan adanya PuSaKa, bisa langsung terhubung website yang bisa mempermudah masyarakat mengadu. Dimana, privasinya dilindungi," imbuhnya.