Masih Langka Di Lereng Muria , Disbudpar Kudus Undang Investor Buka Usaha Homestay

Salah Satu Homestay Yang Berdiri Di Kawasan Wisata Desa Rahtawu Yang Berada Di Lereng Pegunungan Muria Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng
Salah Satu Homestay Yang Berdiri Di Kawasan Wisata Desa Rahtawu Yang Berada Di Lereng Pegunungan Muria Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLJateng

Minimnya keberadaan homestay (penginapan) yang dibutuhkan para wisatawan luar kota sebagai tempat transit dan menginap saat berkunjung destinasi wisata di lereng Pegunungan Muria, kini direspon serius oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

Karena itu, pihak Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kudus membuka peluang selebar-lebarnya bagi para investor agar membuka dan mendirikan usaha penginapan (homestay) di kawasan wisata andalan yang dimiliki Kota Kudus.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengakui, sejumlah destinasi wisata di kawasan Pegunungan Muria semakin ramai dikunjungi para wisatawan.

Sebut saja di Desa Wisata Rahtawu, Kecamatan Gebog, serta di Desa Colo yang memiliki potensi wisata religi berupa makam Sunan Muria.

“Kita akui di kawasan Pegunungan Muria memang kekurangan homestay bagi para wisatawan. Karena itu kami mempersilahkan para investor untuk menginvestasikan serta mengembangkan homestay di wilayah tersebut,” ujar Mutrikah, Jumat (19/04).

Kawasan wisata di Desa Colo, kata Mutrikah, merupakan ruang pameran (showroom) promosi bagi desa-desa penyangga lainnya yang ada di Pegunungan Muria Kudus. Diantaranya Desa Rahtawu, Desa Kajar, Desa Dukuhwaringin dan desa lainnya. Karena itu, kenyamanan dan kemudahan wisatawan merupakan prioritas utama.

“Perlu kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan pengelola wisata. Seperti penyediaan homestay, kami memiliki di Pesanggrahan Graha Muria. Masyarakat juga punya. Kalau pemerintah berjalan sendiri tidak akan bisa dalam pengembangan pariwisata,” ucapnya.

Mutrikah mengakui bahwa Pemkab Kudus dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mendukung penuh pengembangan pariwisata di Kota Kretek. Salah satunya memperbaiki dan memperlebar ruas jalan dan jembatan menuju akses tempat wisata.

Untuk diketahui, Desa Colo memiliki daya tarik wisata utama berupa Makam Sunan Muria. Ribuan wisatawan dari berbagai kota di Pulau Jawa tiap harinya datang untuk berwisata religi di kawasan setempat. Tak hanya itu, Desa Colo memiliki sejumlah pesona wisata lainnya, seperti kekayaan tradisi kearifan lokal warisan Sunan Muria.