Mau Kulakan BBM, Mobil Minibus Justru Terbakar

Sebuah mobil minibus Carry terbakar di jalan raya Desa Putatgede kecamatan Ngampel, kabupaten Kendal, Kamis (3/11). Mobil minibus dengan nopol H 1843 FM yang dikemudikan Nadhirin warga desa Rejosari kecamatan Ngampel terbakar setelah mengisi BBM di SPBU Sukodono.


"Ada KBM carry terbakar setelah mengisi BBM di SPBU Sukodono. Mobil tersebut dikemudikan Nadhirin," kata Kapolsek Pegandon, Kompol Zaenal Arifin.

Kejadian berawal saat mobil carry yang dikemudikan Nadhirin bersama kakak iparnya Aspuri warga desa Rejosari kecamatan Ngampel yang berniat ingin membeli BBM (kulakan BBM) di SPBU Tunggulrejo. 

"Kedua korban ini rencananya memang mau kulakan BBM di SPBU Tunggulrejo dengan membawa tiga jerigen kosong," jelasnya.

Namun saat ditengah perjalanan, mobil carry kehabisan BBM dan terpaksa harus mengisi BBM di SPBU Sukodono. 

Saat mengisi BBM, petugas SPBU Sukodono mengingatkan kepada Nadhirin dan Aspuri jika ada kebocoran di tangki mobil. 

Rupanya peringatan dari petugas SPBU tak dihiraukan Nadhirin dan Aspuri. 

"Di tengah jalan, mobilnya kehabisan BBM terus mereka isi di SPBU Sukodono. Saat isi BBM, petugas sudah ingatkan kalau ada kebocoran di tangki mobil tapi tidak dihiraukan," terangnya.

Mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju SPBU Tunggulrejo. 

Sampai di jalan raya desa Putatgede kecamatan Pegandon, bagian belakang mobil mengeluarkan asap dan api yang terus membesar.

Nadhirin menghentikan mobilnya dan segera keluar dari mobil. 

"Kedua korban tetap melaju dan sampai di TKP, mobilnya keluar asap dan api yang terus membesar. Nadhirin terus nepikan mobilnya dan berusaha keluar mobil," paparnya.

Namun, sang kakak ipar Aspuri yang duduk dibagian belakang terjebak api dan tidak bisa keluar dari mobil. 

Nadhirin berusaha keras membuka pintu mobil belakang.

"Namun kakak iparnya yang duduk dibelakang masih terjebak api karena tidak bisa keluar. Nadhirin berusaha keras nekad mengeluarkan kakak iparnya, dari pintu belakang," sambungnya.

Beruntung, Aspuri bisa diselamatkan dari kobaran api meski mengalami luka bakar cukup serius.

"Aspuri berhasil diselamatkan meski mengalami luka bakar serius," tambahnya.

Aspuri dibawa Nadhirin dan warga ke RSUD Suwondo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Zaenal mengungkapkan telah meminta keterangan Nadhirin terkait terbakarnya mobil minibus.

"Kanit Reskrim Polsek Pegandon langsung ke TKP dan sudah meminta keterangan sementara kepada Nadhirin terkait kebakaran mobil," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas terhadap Nadhirin, mobil minibus yang dikemudikan Nadhirin bersama kakak iparnya Aspuri berencana ingin membeli BBM (kulakan BBM) di SPBU Tunggulrejo dan terbakar akibat kebocoran tangki mobil.

"Keterangan sementaranya baru dari Nadhirin yang saat itu cuma mengantar kakak iparnya Aspuri untuk kulakan BBM di SPBU Tunggulrejo. Mereka baru rencana mau kulakan BBM. Dugaan sementara ada kebocoran tangki mobil," sambungnya. 

Polsek Pegandon berencana akan kembali meminta keterangan Nadhirin terkait kebakaran mobil dan pembelian BBM subsidi.

Saat ini, korban Aspuri masih menjalani perawatan intensif di RSUD Suwondo diruang IGD.

Humas RSUD Suwondo, Sulistio, mengatakan korban Aspuri mengalami luka bakar serius  diseluruh bagian tubuhnya.

"Korban masih menjalani perawatan intensif di IGD. Kalau luka bakarnya 110 persen di seluruh bagian tubuhnya," kata Humas RSUD Suwondo, Sulistio. 

Kasus kebakaran ini, kini masih dalam penyelidikan satreskrim polsek Pegandon.