Sebanyak 22 orang remaja usia belasan tahun yang tergabung dalam sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai sebagai Geng Gaza 14, mendapatkan pembinaan oleh Forkopincam Puring dan Polres Kebumen serta diminta untuk membubarkan kelompok mereka tersebut.
- BASARNAS Semarang Menemukan Kakek Terapung di Sungai Banjir Kanal Timur
- Pemutihan Pajak Kendaraan Tinggal 3 Hari Lagi
- KPK Periksa Silang Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Munjul
Baca Juga
Pembinaan serta pengarahan itu dilaksanakan di Aula Kecamatan Puring dengan menghadirkan para orang tua, Kepala Desa dan pihak sekolah masing-masing, Kamis (3/11).
Keberadaan geng Gaza 14 yang meresahkan warga Puring itu berawal dari informasi yang diterima oleh Polsek Puring atas adanya sekelompok remaja yang gemar menenggak minuman keras lalu berbuat onar seperti melakukan konvoi dan pemalakan terhadap pengguna jalan yang melintas.
Bahkan beredar informasi mereka acap kali membawa senjata tajam saat berkonvoi yang tentunya membuat warga ketakutan.
Setelah dilakukan penyelidikan, petugas Polsek Puring akhirnya bisa mengidentifikasi para pelaku. Saat dikorek keterangannya oleh petugas, mereka mengaku geng itu terbentuk kurang lebih setengah tahun yang lalu.
Karena hampir semuanya berusia remaja dan dianggap masih bisa untuk disadarkan, Polsek Puring berinisiatif untuk melakukan pembinaan dengan melibatkan orang tua, Kepala Desa dan pihak sekolah dimana para remaja itu bersekolah.
"Kami meminta tidak ada kelompok-kelompok semacam ini di Kebumen. Tadi adik-adik sepakat dan mau membubarkan diri saat dilakukan pembinaan. Jika dikemudian hari masih ditemukan, maka akan dilakukan tindakan hukum," jelas Kompol Setiyo mewakili Kapolres Kebumen dihadapan para hadirin.
Camat Puring Akhmad Ngaisom berharap setelah dilakukan pembinaan para remaja akan lebih produktif pada hal yang positif.
"Pembinaan ini, kami niatkan demi generasi penerus yang lebih baik. Karena setiap orang tua selau ingin memiliki anak yang mempunyai masa depan yang baik. Waktu yang akan datang mari diperbaiki," katanya.
Acara diakhiri setelah masing-masing remaja itu menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatan mereka dihadapan tamu undangan serta meminta maaf kepada orang tuanya dengan cara sungkem.
- Lapangan Kalicari Kembali Jadi Aset Pemkot Semarang
- Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Pegawai Farmasi BUMN
- Rekonstruksi: MH Akui Tak Terima Korban Berbohong dan Marah-marah Saat Tagih Gaji