Meminimalisir Kasus Baru Usai Lebaran, DKK Genjot Vaksinasi Hingga Tingkat RW

Percepatan vaksinasi baik dosis pertama, kedua hingga ketiga terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang. Terlebih, saat ini Kota Semarang sudah berhasil turun level dalam PPKM menjadi Level 2. Untuk itu percepatan vaksinasi terutama dosis ketiga atau booster akan terus dikejar.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, pihaknya melakukan percepatan booster sebelum tiba hari raya Lebaran. Hal ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 dan angka kematian setelah libur Hari Raya Idul Fitri nantinya.

"Belajar periode yang sama tahun lalu, setiap libur Lebaran pasti angkanya naik. Kita genjot capaian vaksinasi booster agar angka penularan dan kematian," kata Hakam saat ditemui RMOLJateng, Rabu (23/3).

Hakam juga menyebutkan untuk capaian vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 125 persen, sementara dosis kedua sudah mencapai 113 persen dan dosis ketiga baru lebih dari 30 persen. Hakam menyampaikan jika sosialisasi secara masif harus terus dilakukan untuk mengajak masyarakat untuk mau menerima vaksin.

Selain itu, dia juga mencontohkan dari hasil capaian vaksinasi dosis kedua di awal tahun 2022, pada bulan Februari ada sekitar 7.800 orang yang terpapar Covid-19 baik varian Delta maupun Omicron. Namun hanya 74 orang yang meninggal itupun mayoritas memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Jika dibandingkan tahun lalu, angkanya besar dan yang parah banyak. Saat ini gampang cari rumah sakit, intinya vaksinasi ini bisa menekan angka penularan dan kematian," ungkapnya.

Saat libur Lebaran tahun ini juga diprediksi mobilitas masyarakat akan meningkat, hal ini akan sejalan dengan meningkatnya kasus penyebaran Covid-19. Namun, lanjut Hakam, prediksi tersebut akan bisa ditekan jika capaian vaksinasi terutama dosis ketiga semakin tinggi. Selain itu penerapan protokol kesehatan di tiap wilayah baik di tingkat Kecamatan hingga Kelurahan tetap dijaga.

"Mungkin sebulan atau 15 hari setelah Lebaran akan ada kenaikan kasus, meskipun tidak sebesar di bulan Februari lalu. Jumlahnya belum bisa diketahui berapa," tuturnya.

Dinkes sendiri hingga saat ini terus melakukan percepatan vaksinasi dengan cara jemput bola atau ndodok lawang, yakni melakukannya hingga ke tingkat RW dan Kelurahan. Bahkan saat ini juga dibuka layanan vaksinasi 24 jam yang bertempat di rumah dinas Walikota Semarang.

"Kita terus genjot capaian booster agar kasus tidak naik lagi. Salah satunya mengaktifkan vaksinasi tingkat RW , dan vaksinasi 24 jam di rumdin," pungkasnya.