Mendikdasmen : Sekolah Jangan Takut Berinovasi

Abdul Mu'ti. Istimewa
Abdul Mu'ti. Istimewa

Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti meminta sekolah untuk tidak takut melakukan inovasi.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi tuntutan dari perubahan global yang secara tidak langsung berimbas pada sistem pendidikan. Namun Mu'ti mengingatkan, inovasi yang dilakukan juga harus relevan.

“Sekolah harus melakukan perubahan dan penyesuaian agar tidak ditinggalkan (masyarakat sebagai pengguna jasa sekolah). Kalau sudah ditinggalkan akhirnya ya tumbang (tutup),” kata Mu'ti saat membuka School Innovators Summit 2025 yang diinisiasi oleh Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya, belum lama ini.

Dalam pandangannya, banyak sekolah yang berdalih takut melanggar aturan sehingga enggan berinovasi.

“Padahal ada banyak cara untuk melakukan inovasi tanpa harus melampaui regulasi dan terus melakukan terobosan untuk menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan dan datang kemudian,” jelasnya.

Sependapat dengan Mu’ti, Direktur Pendidikan SAIM, Aziz Badiansyah, menyampaikan banyak sekolah enggan melakukan inovasi karena khawatir dianggap melanggar aturan.

“Seringkali sekolah akan dicap ’nakal’ saat melakukan inovasi karena melampaui regulasi dan serasa tidak mau tunduk aturan,” ujar Aziz.

Aziz menyebut bahwa gelaran ‘School Innovators Summit 2025’ diselenggarakan agar menjadi pionir bagi sekolah lain.

Diakui Aziz, dalam ajang ini hadir lebih dari 130 lembaga pendidikan dari seluruh Indonesia untuk berdiskusi dan berbagi ilmu tentang inovasi yang telah diaplikasikan oleh banyak sekolah.

“Harapannya ajang ini akan menjadi bagian dari upaya pergerakan untuk mempercepat terobosan di dunia pendidikan dalam mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Secara singkat, Aziz merumuskan bahwa sekolah inovatif adalah lembaga pendidikan yang menerapkan pendekatan baru, kreatif dan adaptif pada keseluruhan proses pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan menyiapkan mereka menjadi generasi yang tangguh menghadapi masa depan.