Mentan Sebut Sektor Pertanian Berkontribusi di Masa Pandemi Covid-19

Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo sebut sektor pertanian yang bisa menyumbang ekonomi di tengah pandemi Covid-19.


Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo sebut sektor pertanian yang bisa menyumbang ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Bidang pertanian mempunyai kontribusi 16.4 persen untuk ekonomi nasional.

Hadir dalam integreted farming untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Karanganyar, Mentan mengaku kagum dengan konsep pertanian yang dikembangkan Willy Suratman.

Willy mengembangkan pertanian dan peternakan ikan di lahan miliknya yang ada di Kanilan RT 03/RW 05, Kragan Gondangrejo, Karanganyar. Hal tersebut sudah dilakukan Willy sejak tahun 2009.

Metode tersebut meliputi ikan menggunakan pakan belantung 60 persen dan pelet 40 persen, air dari sirkulasi ikan untuk pertanian dan sisa pertanian diolah untuk pupuk tanaman empon-empon.

Saya bangga lihat pertanian yang dikembangkan Willy secara integreted," papar Mentan, Kamis (15/10)

Selanjutnya, tinggal dibuatkan kelompok atau dikoorporasikan dengan manajemen yang baik.

Mentan juga menyebut, jika petani per 3000 hektar dikelompokkan menjadi satu, kemudian dikoorporasikan. Kemudian pemerintah membantu kebutuhan para petani misalnya obat-obatan, mesin dan lain sebagainya.

"Dikelola secara profesional dan mau memajukan untuk rakyat. Mulai empat bulan ini, staf saya akan perintahkan untuk membantu integreted pertanian di Karanganyar," paparnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyambut baik usulan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, apa yang sudah diperintahkan Menteri akan ditindaklanjuti dengan cepat.

Juliyatmono menyebut kehadiran Menteri Pertanian, memberikan semangat kepada petani. Wilayah Karanganyar sendiri mempunyai lahan seluas 77.000 hektar, dengan 23.000 hektar digunakan sebagai lahan untuk pertanian.

"Kami surplus beras 150 ton pertahun. Kami ingin Karanganyar menjadi penyangga pangan di wilayah kami dan Indonesia," tambahnya.

Sementara itu Willy Suratman mengaku senang dengan kedatangan menteri pertanian di rumahnya. Dia menjelaskan integreted farming yang dikembangkannya tersebut. Budidaya ikan makanya diambilkan dari hasil pertanian dan demikian sebaliknya.

"Airnya dari kolam, untuk pengairaan pohon pisang. Sisa kotoran ikan juga dipergunakan pupuk untuk tanaman jahe," tutupnya.